PERAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENGATASI PEDAGANG KAKI LIMA DI RUANG TERBUKA HIJAU PUTRI KACA MAYANG KOTA PEKANBARU

ABSTRAK Peran Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Mengatasi Pedagang Kaki Lima Di Ruang Terbuka Hijau Putri Kaca Mayang Kota Pekanbaru Alfy Syahreza Tanjung 11575105245 Lapangan pekerjaan yang tidak hanya di sector formal saja tetapi juga di sector informal. Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan pekerja di sector informal, oleh sebab itu PKL juga perlu diperdayakan dalam peningkatan perekonomian masyarakat bawah. Dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian PKl, perlu adanya penataan PKL, sehingga diharapkan terjadinya ketertiban umum. Satpol PP sebagai aparat yang diberikan kewenangan untuk menegakkan Perda tentang PKL diharapkan mampu menata PKL dengan baik, sehingga pekerja sector informal ini tidak kehilangan mata pencaharian mereka yang dapat menimbulkan masalah baru. Permasalahan penelitian ini adalah 1) Bagaimana peran Satpol PP dalam mengatasi Pedagang Kaki Lima di RTH Putri Kaca Mayang Kota Pekanbaru, 2) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Satpol PP dalam penertiban Pedagang Kaki Lima di RTH Putri Kaca Mayang Kota Pekanbaru, dan 3) Apa kendala yang dialami Satpol PP dalam penertiban Pedagang Kaki Lima di RTH Putri Kaca Mayang Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pekanbaru. Sumber data dalam penelitian ini adalah Satpol PP dan Pedagang Kaki Lima RTH Putri Kaca Mayang dan masyarakat pengunjung. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Peran Satpol PP dalam pelaksanaan Perda tentang PKL adalah penertiban dan sosialisasi, penertiban dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang sangat baik, yakni dengan adanya 1) tindakan preventif dengan berdialog untuk menentukan kesepakatan bersama, 2) Tindakan Refresif dapat dikatakan tidak ada, dan 3) Tindakan patroli, dan 2) Kendala yang dialami Satpol PP dalam Penertiban Pedagang Kaki Lima di RTH Putri Kaca Mayang di Kota Pekanbaru berasal dari ; 1) Faktor internal berupa kurangnya personil dan armada, 2) Faktor eksternal berupa kurangnya pemahaman masyarakat khususnya PKL tentang perda PKL. (Kata Kunci : Satuan Polisi Pamong Praja, Pedagang Kaki Lima