RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN ARANG SEKAM PADA TANAH BEKAS TAMBANG EMAS

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN ARANG SEKAM PADA TANAH BEKAS TAMBANG EMAS Sintha Julia Cahyaningrum (11780223716) Di bawah bimbingan Irwan Taslapratama dan Novita Hera INTISARI Pemanfaatan bahan baku yang berasal dari arang sekam padi dan pupuk kandang sapi dapat meningkatkan keberhasilan penanaman kembali pada lahan-lahan kritis bekas tambang emas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik pada tanaman kelapa sawit dengan pemberian pupuk kandang sapi dan arang sekam pada tanah bekas tambang emas. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Jalan Buluh Cina, Kelurahan Simpang Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau dan analisis sampel dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau pada bulan Juli–September 2021, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 6 perlakuan yaitu (kontrol; pupuk kandang sapi 150 g + 350 g arang sekam; pupuk kandang sapi 200 g + 300 g arang sekam; pupuk kandang sapi 250 g + 250 g arang sekam; pupuk kandang sapi 300 g + 200 g arang sekam; pupuk kandang sapi 350 g + 150 g arang sekam dengan 5 ulangan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, diameter batang dan analisis tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang sapi yang berbeda berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan panjang daun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis terbaik pada perlakuan pemberian pupuk kandang sapi 250 g + 250 g arang sekam pada parameter tinggi tanaman dan panjang daun. Kata kunci: kelapa sawit, tanah tambang emas, pupuk kandang, arang seka