PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS II MI MUHAMMADIYAH CEKELAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2021/2022

ABSTRAK Sholahudin, Muhamad.2022. Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Dalam Peningkatan Hasil belajar Dan Keterampilan membaca Siswa Kelas II MIM Cekelan.Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd. Kata Kunci : Hasil Belajar,Keterampilan membaca,Model Mind mapping. Studi ini memiliki tujuan dalam memperoleh peningkatan hasil belajar keterampilan membaca siswa melalui metode mind mapping terhadap siswa kelas II MI Muhammadiyah Cekelan Kabupaten Boyolali. Studi ini ialah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdapat dua siklus yang dalam tiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni merencanakan, bertindak, mengamati, dan merefleksi dengan model mind mapping. Instrument penelitian terdiri dari RPP, lembaran pengamatan guru dan siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data melalui Observasi, interview, dokumentasi, dan tes lisan. Data dianalisa secara statistik melalui penggunaan rumus persentase dan siklus berakhir jika 85% siswa mencapai ketuntasan belajar. Hasil studi menyatakan bahwasanya model mind mapping bisa mengembangkan hasil belajar pemahaman membaca siswa (14 laki-laki dan 14 perempuan) kelas II MI Muhammadiyah Cekelan Kabupaten Boyolali tahun 2022. Data pendukung setiap siklus ialah hasil dari pra siklus Siklus I dan II. Berikut data yang ditentukan: hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan dari pra siklus sebanyak 10 siswa (35,7%) dan 18 siswa (64,3%) dan tidak mencapai ketuntasan yakni melalui rata-rata 67,7. Dalam siklus I, 16 siswa (57,1%) mencapai ketuntasan hasil belajar dan 12 siswa (42,8%) tidak mencapai ketuntasan melalui nilai rata-rata 70,7. Hasil belajar meningkat sebesar 21,4% dari siklus setidaknya ke siklus 1. Nilai ketuntasan belajar siswa dalam siklus II meningkat menjadi 25 siswa yang tuntas (89,2%) dan 3 siswa yang tidak tuntas (10,7%), melalui nilai rata-rata 79,8. Meningkatnya hasil belajar 32,1% antara siklus I dan II. Siswa yang tidak tercapai ketuntasan dalam Siklus II mendapatkan tindakan mandiri dalam bentuk pelatihan atau remidi yang dibimbing guru dengan harapan seluruh siswa dapat mencapai ketuntasan belajar