Analisis Yuridis Normatif Tentang Modus Terjadinya Tindak Pidana Penipuan Jual Beli Online

Penipuan jual beli Online merupakan aktivitas kejahatan yang dimana perbuatan tersebut dapat menggunakan jaringan atau komputer sebagai sarana atau alat untuk melakukan kejahatan, perbuatan ini dilakukan untuk menguntungan diri sendiri dengan cara merugikan orang lain. Tindakan yang di lakukan oleh pelaku tindak pidana penipuan dalam jual beli online menggunkan media internet dengan berbagai modus operandi yang digunakan. Berdasarkan hal ini, peneliti tertarik untuk meneliti dengan permasalahan: a. Bagaimana modus operandi terjadinya tindak pidana penipuan dalam jual beli online? b. Bagaimana pengaturan mengenai penipuan jual beli online dalam hukum positif Indonesia? Penelitian hukum ini termasuk penelitian hukum normatif (legal research) atau metode penelitian hukum kepustakaan yaitu metode atau cara yang dipergunakan di dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka dengan menelaah serta mempelajari konsistensi/kesesuaian antara Undang-Undang yang satu dengan Undang-Undang yang lain. Serta mempelajari bagaimana penerapan norma atau peristiwa hukum yang dapat dilakukan agar memperoleh gambaran terhadap dampak dimensi penormaan dalam suatu aturan hukum dalam praktiknya, serta menggunakan hasil analisisnya untuk bahan masukan (input) dalam eksplanasi hukum. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa modus penipuan jual beli online dapat dilakukan oleh pembeli, maupun penjual. Adapun modus yang digunakan pembeli yakni: a. pelaku menggunakan akun hasil curian, b. Pembeli membayar uang muka lalu kabur Ketika sudah menerima barang. Sedangkan modus penipuan jual beli online yang dilakukan oleh penjual yakni: a. Pembeli menerima barang yang palsu atrau tidak dikirim sesuai pesanan, b. Pelaku menjual dengan harga murah untuk menarik pembeli, c. Modus penjual dengan meminta biaya tambahan kepada pembeli, d.pembeli tidak menerima barang pesanan. Adapun pengaturan yang mengatur tentang penipuan jual beli online dalam hukum positif Indonesia adalah pelaku dapat dikenai pasal 378 KUHP jo pasal 28 ayat (1) UU ITE, serta dapat juga dikenai Pasal 65 ayat 6 UU Perdagangan