Pertanggungjawaban Hukum Terhadap Pelaku Usaha Yang Mengedarkan Obat Tradisioanal Berbahan Kimia Obat

Meningkatnya pengguna obat-obat tradisional oleh masyarakat menyebabkan pelaku usaha memproduksi obat tradisional dengan mencampurkan bahan kimia obat agar konsumen merasa obat-obat tradisional lebih memiliki manfaat yang berkhasiat. Tindakan ini dilakukan oleh pelaku usaha untuk mencari keuntungan finansialnya tanpa memperhatikan akibatnya bagi konsumen. Dari penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kasus yang terjadi dimasyarakat. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Sedangkan analisis hasil penelitian adalah berdasarkan analisis kualitatif. Proses akhir dari penelitian ini adalah berupa kesimpulan yaitu pelaku usaha wajib bertanggungjawab apabila konsumen mengalami kerugian akibat mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat sesuai dengan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen Selanjutnya, pertanggungjawaban sanksi pidana terhadap pelaku usaha yang mengedarkan obat tradisional berbahan kimia obat diatur dalam Pasal 60, 62, 63 Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dan saran penelitian adalah untuk menjalankan kegiatan usahanya pelaku usaha obat tradisional baik produsen maupun distributor harus memiliki itikad baik dengan cara mematuhi ketentuan peraturan yang mengatur terkait obat tradisional serta pemerintah harus tegas dalam menerapkan ketentuan hukum mengenai obat tradisional yang telah diatur agar penerapan pada sanksi tidak berbeda dan tidak terlalu ringan sehingga memberikan efek jera terhadap pelaku usaha obat tradisional yang melakukan pelanggara