Penerapan Prinsip Keadilan Dalam Penetapan Nisbah Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Pada Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Huwaiza Kota Depok

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan prinsip keadilan dalam penetapan nisbah bagi hasil simpanan mudharabah berjangka yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Huwaiza Kota Depok. Kemudian untuk memahami penerapan prinsip keadilan dalam penetapan nisbah bagi hasil tabungan mudharabah yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) baitul maal wa tamwil (BMT) Huwaiza Kota Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu dengan melakukan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengelolahan data dengan cara deskriptif analisis, sedangkan untuk jenis data yang dibutuhkan adalah data primer dan sekunder. Dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa simpanan mudharabah berjangka di KSPPS BMT Huwaiza Kota Depok belum sepenuhnya sesuai dengan asas keadilan. Prinsip keadilan ini mencakup prinsip keadilan dalam implementasi dan prinsip keadilan dalam nisbah bagi hasil. Keadilan yang digunakan adalah keadilan distributif dan korektif. Dalam perjanjian antara nasabah sebagai shahib al-mal dan BMT Huwaiza sebagai mudharib sudah menyiapkan kontrak perjanjian baku di awal akad yang dalam isi perjanjian tersebut telah disebutkan dengan jelas pembagian nisbah bagi hasil yang didapatkan oleh masing-masing pihak. Dengan adanya kontrak baku ini, nasabah tidak dapat melakukan negosiasi terkait dengan nisbah yang akan didapatkan masing-masing pihak. Sedangkan pada produk simpanan masa depan di BMT Huwaiza memiliki MOU tersendiri yang dimana sebelum membuat kesepakatan dalam berkontrak, pihak BMT dan nasabah akan melakukan negosiasi terlebih dahulu untuk menentukan nisbah bagi hasil bagi masing-masing pihak. Sistem bagi hasil yang diterapkan oleh Koperasi BMT Huwaiza Kota Depok adalah profit sharing dimana bagi hasil yang diberikan adalah laba bersih setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional seperti biaya ATK, biaya listrik, gaji karyawan dan pengurus, dan biaya penyusutan. Dana bagi hasil di dapat dari seluruh keuntungan hasil usaha BMT Huwaiza termasuk pembiayaan. Bagi hasil akan didistribusikan setiap akhir bulan sesuai dengan jumlah rata-rata saldo bulanan penabung dengan cara memasukan langsung ke rekening penabung