Implementasi pelayanan ibadah Haji bagi Jamaah Haji Lansia di Kementerian Agama Kota Bekasi

Pelaksanaan ibadah haji merupakan pelaksanaan ibadah yang sangat tinggi peminatnya sehingga meraju kepada lamanya pemberangkatan ke Tanah Suci, tak terkecuali calon jamaah haji lansia, kebijakan Kementerian Agama tahun 2018 usia lanjut yang dimaksud ialah seluruh jamaah haji yang sudah memasuki usia 75 tahun. Kendati pernyataan tersebut tetap saja lansia sangat membutuhkan pelayanan yang baik dan benar. Di antara persoalan yang dihadapi jemaah adalah pelaksanaan ibadah haji itu sendiri, sebagai inti dan tujuan penyelenggaraan ibadah haji. Berdasarkan konteks tersebut maka penelitian ini berusaha untuk membahas bagaimana penerapan pelayanan Kementerian Agama terhadap jamaah haji lansia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, untuk mencari dan memahami mengenai pelayanan Kementerian Agama terhadap jamaah haji lansia. Lokasi penelitian berada di Kantor Kementrian Agama Kota Bekasi yang terletak di Kec. Bekasi Selatan. Kota Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan teori Ahmad Batinggi (1998:21) dalam buku Muhammad Sawir, yang berjudul Birokrasi pelayanan public, Teori ini menjelaskan tiga jenis pelayanan yakni; Pelayanan Lisan, Pelayanan Tulisan, Pelayanan Perbuatan. Hasil penelitian ini menjawab bahwa pelayanan yang di berikan Kementerian Agama Kota Bekasi ini memiliki pelayanan yang cukup baik sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan bagi jamaah haji lansia, memberikan kontribusi lebih dalam melayani jamaah haji lansia. Hal ini telah dilakukan dengan maksimal oleh para petugas yang selalu menduhulukan keperluan jamaah lanjut usia, tentu dilakukan pelayanan secara kondisional sesuai dengan situasi dan kondisi dilapangan di Kementerian Agama Kota Bekasi