Pemberdayaan Sistem Lembaga Amil Zakat Daarut Tauhiid Peduli Dalam Pembinaan Agama Di Rumah Peduli Yatim Di Kota Pematang Siantar

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk-bentuk pemberdayaan dan faktor penunjang juga penghambat pemberdayaan sistem yang dilakukan Lembaga Amil Zakat Daarut Tauhiid Peduli dalam melakukan pembinaan agama terhadap santri yatim yang bermukim di Rumah Peduli Yatim yang berada di Kota Pematang Siantar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomologi dan etnografi. Informan penelitian terdiri dari empat orang pengurus di Rumah Peduli Yatim di Kota Pematang Siantar. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tahap observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bentuk-bentuk pemberdayaan sistem Daarut Tauhiid Peduli di Rumah Peduli Yatim di Kota Pematang Siantar terbagi dua yaitu pemberdayaan sistem secara lembaga dan keagamaan. Adapun pemberdayaan sistem secara lembaga yakni: (1). Kedisiplinan lembaga dalam membayar honor pengurus di Rumah Peduli Yatim Daarut Tauhiid Peduli Kota Pematang Siantar, (2). Kedisiplinan Biaya Operasional, (3). Kedisiplinan Laporan Kegiatan. Sedangkan pemberdayaan sistem secara keagamaan yakni: (1). Kedisiplinan Santri dalam Beribadah, (2). Kedisiplinan Santri dalam Santun Kata dan Perbuatan Terhadap Ustaz dan Musyrifah. Adapun faktor penunjang secara lembaga yaitu sejahteranya pengurus Rumah Peduli Yatim, terdapatnya donatur tetap sebagai biaya operasional Rumah Peduli Yatim dan juga faktor penunjang secara keagamaan adalah adanya partisipasi santri dalam kegiatan pembinaan agama dilaksanakan. Adapun faktor penghambat secara lembaga yakni keterlambatan pembayaran honor pendamping walau hanya beberapa bulan terakhir ini dan faktor penghambat secara keagamaan meliputi, aspek psikologis santri seperi suasana hati, pubertas dan sifat jahil santri. Untuk meningkatkan kemampuan santri yatim mukim pengurus hendaknya menambah kegiatan pemberdayaan yang dapat mengembangkan kemampuan santri sesuai minat dan bakat karena dari hal tersebutlah dapat menggali potensi yang dimiliki setiap anak atau santri mukim