KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM MEMBENTUK RISMA BERKARAKTER KREATIF DI DUSUN LUBUK BAIS KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN

ABSTRAK Pada remaja perkembangan zaman dan canggihnya gadget tidak hanya bisa dilihat dari dampak baik saja, tetapi mempunyai dampak buruk juga seperti kemampuan mengembangkan Kreatifitas mereka menjadi terhambat dan mereka tidak bisa mengekspresikan diri. Begitupun keadaan remaja di Dusun Lubuk Bais pada saat ini mereka cenderung menghabiskan waktu dengan gadget dan Belum adanya wadah untuk mengembangkan Kreatifitas remaja di Dusun Lubuk Bais, itupun menjadi dasar terbentuknya organisasi Risma di Dusun Lubuk Bais. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana komunikasi persuasif yang terjadi dalam organisasi di Dusun Lubuk Bais Kecamatan Tanjung Bintang, lampung selatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan komunikasi persuasif yang di gunakan Risma dalam membentuk karakter Kreatif anggotanya. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, pengamatan atau observasi, dan dokumentasi. Menggunakan teknik pengambilan data snowball sampling dengan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer di peroleh langsung melalui wawancara secara langsung dengan beberapa informan. Setelah semua data terkumpul kemudian penulis mendeskripsikan suatu objek atau fenomena yang dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku dan dokumentasi. Komunikasi persuasif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku komunikasi yang di lakukan oleh Ketua Risma untuk mempengaruhi dan mendorong anggotanya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang telah ada guna membentuk karakter Kreatif anggota Risma. Penelitian ini berfokus pada aspek komunikasi yaitu aspek Metode Komunikasi Persuasif dan Aspek Model Komunikasi Persuasif. Hasil penelitian ini yaitu Upaya yang di lakukan untuk menciptakan suatu Kreatifitas yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan seperti mengikuti kegiatan rutinan IPNU(Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama), mengikuti kegiatan peringatan hari besar Islam, mengikuti kegiatan HUT RI dimulai dari perencanaan sampai selesai, dan menciptakan satu destinasi wisata jembatan gantung yang dijadikan sebagai objek oleh masyarakat setempat, jembatan ini sebagai alternatif penghubung antara Dusun Lubuk Bais dan Dusun Mojosongo yang mereka nilai mempunyai peluang menjadi suatu destinasi wisata. Adapun metode yang digunakan dalam penyampaian pesan persuasif dalam kegiatan-kegiatan tersebut yaitu Metode Integrasi (kemampuan Ketua Risma dalam menyampaikan pesan dengan cara adaptasi kepada anggota) dan Metode Iching Device (himbauan yang di sampaikan dengan kata-kata yang sentimental). Dengan menggunakan metode komunikasi tersebut digunakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu melancarkan kegiatan-kegiatan yang di lakukan guna membentuk karakter Kreatif pada Risma Kata kunci : Komunikasi Persuasif, Karakter Kreatif. iv ABSTRACT In teenagers, the development of the era and the sophisticated gadgets can not only be seen from the good effects, but also have a bad impact, namely the ability to develop their creativity becomes hampered and they cannot express themselves. Likewise, the situation of teenagers in Lubuk Bais Hamlet at this time they tend to spend time with gadgets and the absence of a place to develop youth creativity in Lubuk Bais Hamlet, and even then, became the basis for the formation of the Risma organization in Lubuk Bais Hamlet. This study aims to describe how persuasive communication occurs in the Risma organization between the Chairperson of Risma and its members in Lubuk Bais Hamlet, Tanjung Bintang District, South Lampung. The method used in this research is interviews, observations or observations, and documentation. Using a snowball sampling data collection technique with a descriptive qualitative approach. Primary data was obtained directly through direct interviews with several informants. After all the data has been collected, the writer describes an object or phenomenon that is written in a narrative writing. While secondary data obtained from books and documentation. The persuasive communication referred to in this study is the communication behavior carried out by the Chairperson of Risma to influence and encourage its members to carry out existing activities to shape the creative character of Risma members. This research focuses on communication aspects, namely aspects of persuasive communication methods and aspects of persuasive communication models. The results of this study are the persuasive communication method used by Risma, namely the integration method, namely the ability of the Chairperson to blend in with his members and the Iching device method, namely the arrangement of sentimental messages to attract the attention of the communicant. The efforts made by the Chairperson of Risma in Lubuk Bais Hamlet are forming the creative character of members by creating new things in the form of popular tourist destinations, namely the suspension bridge connecting Lubuk Bais Hamlet and Mojosongo which is considered to have tourism potential, as for other activities, namely routine IPNU(Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama) activities, activities commemoration of Islamic holidays and activities to commemorate independence day. With these activities, teenagers will be trained to think creatively and be wiser in solving problems in the organization Keywords : Persuasive Communication, Creative Characte