IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RESCHEDULING, RECONDITIONING, DAN RESTRUCTURING SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PEMBIAYAAN UMKM BERMASALAH AKIBAT PANDEMI COVID-19 MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ( Studi pada BMT Assyafi’iyah Kotagajah)

ABSTRAK Pandemi Covid-19 memberikan dampak negative kepada negara Indonesia dari sektor riil maupun sektor non riilnya. Pada sektor riil sendiri, pandemic ini berdampak pada UMKM, pekerja harian, sekolah swasta dll. Sedangkan Pada sektor non riil yaitu salah satunya berdampak pada Perbankan Syariah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh COVID-19 yang berdampak pada lembaga keuangan salah satunya adalah BMT Assyafiiyah Kotagajah, BMT Assyafiiyah Kotagajah merupakan lembaga keuangan yang berada dekat dengan pusat pereonomian di kecamatan Kotagajah, hal ini menyebabkan akan banyak pelaku UMKM yang terdampak akan COVID-19. Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2020 guna pemulihan ekonomi nasional yang ditujukan bagi sektor riil agar nasabah/anggota yang terdampak pandemi COVID-19 mampu memenuhi kewajiban pembiayaan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder, selain itu, metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Dan metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menujukan Strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada UMKM di BMT Assyafiiyah Kotagajah dilakukan dengan tahap berikut ini, yaitu yaitu 1) melakukan penagihan intensif, dengan menghubungi anggota via telpon dan mendatangi anggota, 2) Pemberian surat peringatan atau teguran, pihak BMT akan melakukan teguran dan memberi SP I s.d III, 3)Penjadwalan kembali (Rescheduling) yaitu perpanjangan waktu jatu tempo untuk anggota, 4) Persyarataan kembali (Reconditioning), yaitu dengan melakukan perubahan terhadap sebagian atau seluruh kondisi (persyaratan) tanpa menambah sisa pokok kewajiban anggota. Penyelesaian pembiayaan bermasala yang diterapkan oleh BMT Assyafiiyah kotagajah sudah sesuai dengan peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2020. Penyelesaian pembiayaan bermasalah pada BMT Assyafiiyah Kotagajah dalam penerapannya sudah sesuai dengan prinsip ekonomi islam yaitu : 1) Al-Sulh (perdamaian); 2) At-Tahkim(Arbutrase); 3) Al-Qadha (Peradilan) Kata Kunci : Pembiayaan Bermasalah, Restrukturisasi, Ekonomi Islam, COVID-19 iii ABSTRACT The Covid-19 pandemic has had a negative impact on the Indonesian state from the real sector as well as the non-real sector. In the real sector itself, this pandemic has an impact on MSMEs, daily workers, private schools, etc. Meanwhile, in the non-real sector, one of which has an impact on Islamic Banking. The Financial Services Authority issued OJK regulation Number 11/POJK.03/2020 for national economic recovery aimed at the real sector so that customers affected by the COVID-19 pandemic are able to fulfill their financing obligations. From the emergence of OJK regulation Number 11/POJK.03/2020, it is hoped that it can help customers/members who have difficulty fulfilling their obligations to financial institutions. This study uses a descriptive type of field research using primary and secondary data sources, in addition, the data collection method in this study uses interviews and documentation. And the data analysis method in this research is descriptive qualitative analysis. The results of this study indicate that the strategy for solving problematic financing for MSMEs at BMT Assyafiiyah Kotagajah is carried out in the following stages, namely 1) conducting intensive billing, by contacting members via telephone and visiting members, 2) Giving warning letters or reprimands, the BMT will issue a warning. and giving SP I to III, 3) Rescheduling, namely the extension of the maturity time for members, 4) Reconditioning, namely by making changes to part or all of the conditions (requirements) without adding to the remaining principal obligations of the members. The settlement of problematic financing implemented by BMT Assyafiiyah Kotagajah is in accordance with OJK regulations Number 11/POJK.03/2020. The settlement of problematic financing at BMT Assyafiiyah Kotagajah in its application is in accordance with Islamic economic principles, namely: 1) Al-Sulh (peace); 2) At-Tahkim(Arbutration); 3) Al-Qadha (Justice) Keywords: Problem Financing, Restructuring, Islamic Economy, COVID-1