KENABIAN DZULQARNAIN DALAM PERSPEKTIF Al-QUR’AN (Studi Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azīm dan Tafsir Al-Kabīr)

ABSTRAK Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat islam yang di dalamnya memuat banyak kisah-kisah orang-orang terdahulu yang bertujuan sebagai petunjuk kepada umat manusia. Akan tetapi di dalam Al-Qur’an terkadang Allah subḥānahu wataʿāla hanya menceritakan sebagian dari kisah-kisahnya saja tanpa menceritakan secara keseluruhan dari kisah-kisah mereka. Dzulqarnain merupakan salah satu tokoh yang kisahnya Allah ceritakan di dalam Al-Qur’an. Namun pada kisah Dzulqarnain masih menyimpan hal-hal yang masih menjadi misteri di dalamnya karena Allah subḥānahu wataʿāla tidak menceritakan kisah Dzulqarnain secara keseluruhan di dalam Al�Qur’an. Sehingga hal ini pula yang menimbulakan perbedaan pendapat di kalangan para mufasir megenai hakikat dari Dzulqarnain. Apakah ia termasuk dari golongan para nabi atau hanya seorang raja yang shalih. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kepustakaan (library research). Oleh karena itu penelitian ini menggunakan sumber-sumber kepustakaan sebagai bahan dalam penelitian. Adapun sumber primer yang digunakan pada penelitian ini yaitu kitab tafsir Al-Qur’an Al-‘Azīm dan tafsīr Al-Kabīr. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode komparatif ( muqāran) atau perbandingan. Dalam mengelolah data pada penelitian ini, peneliti terlebih dahulu memaparkan kisah-kisah Dzulqarnain secara keseluruhan yang ada di dalam Al-Qur’an dan memaparkan pendapat�pendapat para mufasir mengenai sosok Dzulqarnain. kemudian memaparkan data secara deskriptif analisis kemudian mengambil kesimpulan dengan menggunakan metode komparatif atau perbandingan. Terkait dengan perbedaan pendaat para mufasir tentang kenabian Dzulqarnain. mufasir yang berpendapat bahwa Dzulqarnain hanyalah seorang raja yang shalih yaitu imam Ibnu Katsir. Ia berendapat bahwa kekuasaan yang Allah karuniakan kepada Dzulqarnain merupakan kekuasaan yang semisal dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Balqis, yang kisahnya juga Allah ceritakan di dalam Al-Qur’an. Kemudian mufasir yang berpendapat bahwa Dzulqarnain termasuk dari golongan para nabi yaitu imam Ar-Razi. Ar-Razi menganggap bahwa kekuasaan yang Allah berikan kepada Dzulqarnain merupakan kekuasan oleh sebab kenabian dan dia pula di berikan jalan oleh Allah subḥānahu wataʿāla untuk mencapai kenabian. Ar-Razi juga menggap bahwa Dzulqarnain menerima wahyu dari Allah subḥānahu wataʿala yang menunjukan bahwa Dzulqarnain termasuk dari golongan para nabi. Kata Kunci: Kenabian, Dzulqarnain, Al-Qur’an