Upaya Ponpes Al-Ulya MAN Malang II dalam membentuk kepribadian Muslim anak jalanan di Kota Batu

ABSTRAK Pada dasarnya semua manusia dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah) tanpa terkecuali. Dari hal fitrah inilah maka mendorong perilaku manusia untuk ke arah kebaikan dan kebenaran. Salah satu fitrah yang dimiliki manusia adalah fitrah untuk beragama. Begitu juga dengan anak jalanan, walaupun dari sisi sosial dan lingkungan hidupnya identik dengan hal-hal yang berbau negatif, namun sebenarnya masih tersimpan naluri dan akhlak yang baik, hanya saja status sosial dan pergaulan yang memaksa mereka untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk memerangi hal tersebut haruslah ada tindakan sosial yang peduli terhadap kehidupan anak jalanan, untuk membantunya dari aspek manapun. Hal yang lebih penting ialah pemberian pendidikan agama kepada mereka agar terbentuk kepribadian muslim yang baik. Pengetahuan agama yang mereka miliki sangatlah minim, atau bahkan mereka sama sekali tidak mengenal pendidikan agama sedikitpun. Kurangnya pendidikan agama yang diberikan dari orang tualah yang menyebabkan mereka semakin jauh dan tidak mengenal agama. Ponpes Al-Ulya MAN Malang II Kota Batu, menyelenggarakan sebuah program pendidikan dan pembinaan kepada para anak jalanan. Program ini namai dengan DIKTERAPAN (Pendidikan Terpadu Anak Harapan). Program ini merupakan salah satu proses pendidikan bagi anak jalanan, anak terlantar dan kelompok marijinal lainnya, melalui lembaga pendidikan keagamaan berasrama yang memberikan pelayanan secara terintegrasi dan konprehansif. Dari hal tersebut mendorong penulis untuk mengadakan penelitian di Ponpes Al-Ulya MAN Malang II Kota Batu. Dengan rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana upaya Ponpes Al-Ulya dalam membentuk kepribadian Muslim anak jalanan? (2) Bagaimana problematika yang dihadapi? (3) Bagaimana hasil dari program tersebut? Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif, dimana subjek penelitian adalah beberapa anak jalanan dan berbagai pihak dari Ponpes Al-Ulya yang terdiri dari Pengasuh pondok, Dewan Asyatid, Staf dan Karyawan, serta beberapa Santri MAN Malang II. Metode yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data pada penulisan skripsi ini adalah dengan wawancara (interview), dokumentasi, dan observasi yang akan menggambarkan bagaimana pembentukan kepribadian muslim anak jalanan di Ponpes Al-Ulya MAN Malang II Kota Batu. Dari penelitian tersebut dapat diperoleh kesimpulan, bahwa: (1) Ponpes Al- Ulya telah melaksanakan program DIKTERAPAN yang didalamnya terwujud dalam berbagai kegiatan untuk membentuk kepribadian muslim anak jalanan, yakni; Baca Tulis Al-Qur’an, Pendidikan Agama Islam, Life Skill (Keterampilan), Pendidikan Umum, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dikemas dalam berbagai bentuk kegiatan yang bermanfaat. (2) Permaslahan dan kendala yang dihadapi terbagi menjadi dua; problem dari sisi lingkungan anak jalanan itu sendiri, dan problem dari sisi pelaksanaan DIKTERAPAN yang diberikan oleh Ponpes al-Ulya. (3) Hasil Dari Program DIKTERAPAN Dalam Membentuk Kepribadian Muslim Anak Jalanan secara spesifik yaitu terjadinya perubahan positif dan signifikan pada nilai kognitif, afektif dan psikomotorik. ABSTRACT Basically all humans are born in a state of purity (fitrah) without exception. By this fitrah then pushed human action to the direction of goodness and truth. One of the human fitrah is the nature of religion. So also with street children, although in terms of social and environmental synonymous with negative things, but actually it is still stored instincts and good morals, it's just that the social status and relationships that forced them to adapt with its environment. To combat this, there must be a matter of social action on the lives of the street children, to help him from any aspect. More important thing is the provision of religious education to them in order to form a good Muslim personality. Religious knowledge that they have been is low, or even they did not know anything of religious education. Low of religious education from the parents, that led them farther and didn’t knows about religion. Ponpes Al-Ulya of MAN Batu Malang II, organized a program of education and training to street children. The program is named by DIKTERAPAN (Integrated Children's Education Expectations). This program is a process of education for street children, neglected children and other marijinal group, with a religious boarding educational institutions that provide services in an integrated and konprehansif. Of the encourages authors to conduct research in Ponpes al-Ulya MAN Batu Malang II. With the formulation of the problem, there are: (1) How Ponpes al-Ulya efforts in build the Muslim personality street children? (2) What about the problems faced? (3) how the results of the program? This study used a qualitative descriptive analysis, in which research subjects are some street children and the various parties of Ponpes al-Ulya consisting of a Head master, Asyatid Council, staff, employees, and some Santri MAN Malang II. The method use to collect data on the writing of this thesis is to interview (interview), documentation, and observations that will illustrate how the formation of the Muslim personality of street children in Ponpes Al-Ulya MAN Batu Malang II From these studies can be concluded that: (1) Ponpes al-Ulya has implemented a program that includes DIKTERAPAN manifest in a variety of activities to form the personality of the Muslim street children, namely: Al-Quran Literacy, Islamic Religious Education, Life Skill ( skills), General Education, and other activities that are packaged in various forms of useful activity. (2) The Problem and the constraints faced divided into two; problem of street children from the neighborhood itself, and the problem of the implementation provided by Ponpes DIKTERAPAN al-Ulya. (3) Results From the Program in Establishing Personality DIKTERAPAN Muslim street children specifically is positive and significant changes in the cognitive, affective and psychomotor