Analisis hukum Islam terhadap sewa tanah fasum oleh RT dan RW kepada pedagang: studi kasus di Perumahan Griya Kenari Mas Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor

Skripsi ini merupakan penelitian yang akan menjawab dua rumusan yakni: 1) Bagaimana praktik sewa tanah fasum oleh RT dan RW kepada pedagang di perumahan Griya Kenari Mas, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor?, dan 2) Bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap sewa menyewa lahan fasum oleh RT dan RW kepada para pedagang di perumahan Griya Kenari Mas Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor?. Data penelitian ini dihimpun melalui wawancara dan observasi dan selanjutnya dianalisis, dalam hal ini tentang sewa tanah fasum di perumahan Griya Kenari Mas Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dilakukan oleh pengurus yaitu ketua RT.01 dan ketua RW. 11 kepada para pedagang, akan dianalisis menggunakan teori Ijarah dan maslahah mursalah untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Data penelitian menyimpulkan dua hal bahwa; pertama, Praktik sewa-menyewa tanah fasum di perumahan Griya Kenari Mas Desa Cileungsi kidul Kabupaten. Bogor dilakukan oleh ketua RT. 01 dan ketua RW. 11, dan sewa menyewa tanah fasum tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pihak masyarakat perumahan, pemilik ruko yang bersebrangan dengan tanah fasum tersebut dan kepala desa dan mufakat tersebut dari hasil musyawarah pada tahun 2000. Dari musyawarah yang telah dilakukan oleh para pihak menghasikan mufakat bahwa para pedagang dapat menempati tanah fasum untuk berjualan dan penyewaanya tidak ada ketentuan jika pedagang tersebut masih membayar uang sewa tersebut, maka pedagang tersebut masih menyewa dan berhak berjualan disana. Dan para pedagang wajib membayar harian yang ditentukan oleh luas lahan yang di gunakan oleh pedagang untuk berjualan yaitu untuk perlokal (2,5 m X 3.5 m) perhari membayar Rp. 10. 000,- dan pedagang juga membayar setiap bulan yaitu Rp. 35. 000,- dan hasil dari pembayaran sewa yang dilakukan para pedagang untuk menambah pendapatan kas RT. O1 dan RW. 11 perumahan Griya Kenari mas. Kedua, Jika dianalisis berdasarkan teori ija>rah, maka praktik sewa menyewa tersebut dapat dinyatakan sah karena syarat sahnya Ija>rah terpenuhi, yakni syarat unsur suka rela dari seluruh pihak yang melakukan akad, dan tidak ada paksaan, serta mu’ajir haruslah pemilik, wakilnya, atau pengampunya , dan bila dianalisis berdasarkan teori mas}lah}ah mursalah, upaya untuk mengurangi kemudaratan telah dilakukan pihak perumahan dan pedagang kaki lima diantaranya mulai adanya niat warga mengizinkan para pedagang untuk berjualan di tanah fasilitas umum perumahan griya kenari mas dan memfasilitasi agar tetap tertib dan memberikan kenyamanan bagi pedagang, warga dan lingkungan sekitar. Adapun saran kepada pengurus penyewa agar mengusahakan pembayaran dijadikan satuan waktu guna menghindari kecurangan atau kemudharatan, dan untuk para pedagang melakukan pembyaran sesuai dengan waktu dan jumlah yang telah di sepakati