REKONSTRUKSI MAKNA INZAL DAN TANZIL DALAM PEWAHYUAN AL-QUR’AN (STUDI ATAS PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAHRUR)

Jumhur ulama sepakat bahwa al-Qur’an diturunkan pada malam lailatul Qadr, sebuah malam di bulan Ramadhan yang dengan peristiwa ini akan merubah sejarah pemikiran , peradaban dan kebudayaan umat manusia. Kehadirannya ini kemudian disikapi dengan berbagai paradigma baik dalam kalangan ulama klasik maupun kontemporer, hal ini dikarenakan dalam al-Qur’an sendiri terdapat perbedaan dalam memaknai kata kunci dalam proses penurunannya tersebut, seperti kata ja’al, yutla, anzala, nazzala, auha, dll. tak ayal kemudian memunculkan perdebatan lama yang terulang kembali oleh para pemikir muslim -dan juga orientalis- mengenai kehadiran dan bentuk wahyu tersebut. Kajian dalam skripsi ini difokuskan pada pemaknaan kembali terma anzala-inza>l dan nazzala-tanzi>l yang digunakan dalam proses penurunan al-Qur’an pertama kali. Terma ini oleh sebagian orang cenderung dimaknai sama, dan ada juga yang cenderung dimaknai i’tiqa>di bahwa proses penurunan al-Qur’an itu adalah misteri Ilahi, termasuk juga Malaikat Jibril yang keberadaannya tidak diketahuai manusia. Namun seiring dengan berkembangnya pemikiran dan peradaban manusia yang ditandai dengan berkembangnya kelimuan, kamudian memunculkan pemahaman baru yang salah satunya ditawarkan oleh Muhammad Syahru>r seorang yang memiliki latar belakang keilmuan eksakta yang kemudian memberikan pemahaman baru mengenai Tafsir Nuzu>l al-Qur’a>n dengan kerangka logika ilmiah, memanfaatkan pendekatan sains yang coba diterapkan dalam menafsirkan al-Qur’an, terutama terkait penafsirannya mengenai terma inza>l dan tanzi>l yang dia bangun dengan kerangka teori tranformasi gelombang dalam ilmu fisika guna merasionalisi turunnya al-Qur’an, sebagai upaya pembacaan alternatif. Adapaun metode yang digunakan untuk menganalisa data adalah deskriptif-analitis, penelitian yang menuturkan, menganalisis, mengklasifikasikan serta meliputi analisis dan interpretasi data. Sedangkan pendekatan historis-filosofis digunakan untuk melihat kembali latar belakang tokoh yang dikaji dalam penelitian ini yakni Muhammad Syahru>r. Pendekatan ini juga akan membantu untuk menganalisa sejarah pertumbuhan dan perkembangan konstruk pemikiran Muhammad Syahru>r dalam karya monumentalnya al-Kita>b wa al-Qur’a>n: Qira>’ah Mu’a>shirah. Muhammad Syahru>r dalam menerapkan teori kelimuan eksak kedalam penafsiran al-Qur’an terutama mengenai terma inza>l dan tanzi>l al-Qur’a>n, bahwa setidaknya sebelum al-Qur’an berada dalam tarap mushaf, ada tiga kejadian yakni: ja’a,l dimana al-Qur’an itu yang sebelumnya tidak tersentuh kemudian dirubah/diwujudkan (aujada) kedalam bentuk bahasa Arab, setelah itu baru terjadi proses inza>l (tranformasi wujud al-Qur’an) kedalam wilayah kognisi manusia yang terjadi di sama’ al dunya pada malam Lailatul Qadr, proses ini terjadi sekaligus. Setelah ini kemudian terjadi proses ketiga yakni tanzi>l yaitu perpindahan wahyu tersebut kedalam hati Nabi Muhammad Saw. yang mana perpindahan tersebut terjadi diluar kesadaran manusia, peristiwa ini dapat dicontohkan pada sebuah proses terjadinya transformasi gelombang yang bergerak membawa sinyal elektro