Pertumbuhan 3 Spesies Karang (Acropora Sp.) Pada Media Yang Berbeda Di Perairan Grand Watu Dodol, Banyuwangi

Terumbu karang memiliki peran ekosistem penting bagi biota perairan laut. Kerusakan terumbu karang terus berlangsung dan semakin meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan kepunahan pada spesies karang dan hilangnya fungsi ekologis terumbu karang, maka dari itu penting dilakukannya pemulihan (restorasi) ekosistem terumbu karang untuk menekan dan mengembalikan kondisi ekosistem terumbu karang yang semakin menurun. Salah satu jenis karang yang memiliki kemampuan pertumbuhan dan pemulihan yang cepat adalah Acropora sp. Karang Acropora merupakan karang dengan bentuk bercabang (branching) yang masuk kedalam tipe terumbu karang tepi/pantai (fringging reef). Pemilihan media substrat karang membantu penempalan karang dan mempengaruhi pertumbuhan serta kelangsungan hidup karang. Komponen yang dibutuhkan oleh karang pada substrat alami terdapat pada pemanfaatan limbah faba, lumpur Lapindo, dan semen. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan media substrat kanstin faba, bata lapindo, dan semen dalam melakukan transplantasi terumbu karang. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis kandungan mineral yang dominan pada media substrat kanstin faba, bata lapindo, dan semen. Untuk menganalisis kondisi parameter hidro-oseanografi terhadap laju pertumbuhan karang Acropora sp. Untuk menganalisis laju pertumbuhan tinggi, lebar, dan cabang karang Acropora sp. Untuk menganalisis tingkat kelangsungan hidup karang Acropora sp. Untuk menganalisis jenis plankton yang ditemukan di Perairan Grand Watu Dodol Banyuwangi. Untuk menganalisis kondisi kesehatan karang Acropora sp. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Kelompok pertama yaitu perbedaan media substrat yang terdiri dari semen, kanstin faba, dan bata lapindo. Kelompok kedua yaitu perbedaan jenis karang yang terdiri dari karang A. formosa, A. tenuis, dan A. tenuis. Hasil penelitian menunjukkan kandungan komposisi mineral yang dominan pada media substrat semen yaitu CaO sebesar 73,24%, kanstin faba yaitu CaO sebesar 36,2%, dan bata lapindo yaitu SiO2 sebesar 41,1%. Kondisi parameter hidro-oseanografi yaitu suhu, kecerahan, pH, dan DO sesuai dengan standar baku mutu, sedangkan salinitas, nitrat, dan fosfat tidak sesuai baku mutu tetapi memiliki kisaran yang baik dan dapat ditoleransi untuk kehidupan karang. Laju pertumbuhan rata-rata tinggi karang tertinggi pada karang A. formosa sebesar 1,63 cm/bln, lebar tertinggi pada karang A. tenuis dan A. millepora sebesar 0,93 cm/bln, serta pertumbuhan cabang tertinggi pada karang A. formosa sebesar 5 cb/bln. Tingkat kelangsungan hidup karang tertinggi pada karang A. formosa sebesar 96%. Jenis plankton yang ditemukan 5 genus yaitu Chlorellaceae, Cyanophyceae, Bacillariaceae, Dinophyceae, dan Crustacea. Kondisi kesehatan karang, pada karang A. millepora yang ditransplantasikan pada media substrat semen mengalami pemutihan (bleaching). Terdapat beberapa karang yang mengalami fishbite pada karang A. tenuis dan A. millepora