Analisis Penerapan Good Manufacturing Practices (Gmp) Dan Sanitation Standard Operating Procedure (Ssop) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Produk Pada Produksi Tahu Putih (Studi Kasus: UKM Pabrik Tahu Putih KLB, Sukun, Kota Malang).

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2012 pasal 1 ayat 1 tentang Pangan, menyebutkan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati yang diolah dan diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Pangan juga harus aman secara kualitas dan terhindar dari kemungkinan tercemar oleh bakteri – bakteri yang dapat menyebabkan penyakit maupun keracunan makanan. Sehingga, keamanan pangan dari suatu produk sangat penting adanya. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan Kesehatan manusia. Keamanan pangan yang tidak diimplementasikan dengan baik dapat menyebabkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan atau dengan nama lain yaitu “Foodborne Disease Outbreak”. UKM Tahu Putih KLB merupakan salah satu UKM yang bergerak dibidang produksi tahu putih. UKM ini telah berdiri sejak tahun 1998 dan berlokasi di Jl. Pelabuhan Ketapang 1, RT.9- RW5, Bakalan krajan, Kec. Sukun, Kota Malang. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa masih terdapat penyimpangan terhadap beberapa aspek Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) pada proses produksinya dan menyangkut dengan keamanan serta kualitas tahu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kondisi berdasarkan aspek Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan keamanan produk