Evaluasi Keragaman Bibit Tanaman Pakan Kaliandra (Calliandra Calothyrsus) Genotip Lokal Bogor

Ketersediaan hijauan merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam budidaya ternak ruminanasia, terlebih lagi saat musim kemarau datang di Indonesia. Hijauan pakan merupakan sumber pakan utama pada ternak ruminansia dan sangat penting untuk pertumbahan ternak dan produksi. Untuk memenuhi kekurangan nutrisi ternak pada saat kemarau dapat digunakan hijauan tambahan dengan nilai gizi yang tinggi akan protein yang berasal dari kelompok tanaman leguminosa. Salah satu leguminosa yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak adalah Kaliandra (Calliandra calothyrsus). Karakter kuantitatif pada tanaman Kaliandra yang merupakan nilai produktivitas tanaman perlu ditingkatkan secara optimal dengan langkah yang praktis dan mudah untuk dilakukan. Pengukuran karakter kuantitatif yang merupakan fenotip tanaman dapat mempresentsikan keragaman genetik yang ada pada tanaman kaliandra. Keragaman tanaman yang tinggi disebabkan akibat perbedaan kemampuan tanaman untuk hidup dan melakukan reproduksi secara generatif dalam lingkungan yang dapat berubah-ubah Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 - Januari 2022. Penanaman dilakukan di kota Bogor, Jawa barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi keragaman karakter kuantitatif produksi hijauan legum pakan ternak meliputi karakter tinggi tanaman, jumlah daun, berat batang, berat daun dan berat hijauan (segar) pada tanaman Kaliandra (Calliandra calothyrsus) genotip lokal Bogor sebagai materi seleksi dalam kegiatan pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produksi tanaman. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Lingkungan Homogen Rancangan ini merupakan rancangan penelitian dasar dimana tanaman ditempatkan dilingkungan homogen. Hasil pengukuran tiap karakter kuantitatif dimasukkan dalam kelompok kisaran nilai untuk melihat distibusi nilai. Karakter tinggi tanaman memiliki nilai rata-rata 32.3±12.74 cm dengan distribusi terbanyak berada pada kisaran nilai 29.3- 36.5 cm sebesar 42.2% dan untuk distribusi nilai terendah terdapat pada kisaran nilai 51.2-58.4 cm yang memiliki persentse sebesar 0.9%. Hasil pengukuran karakter berat batang memiliki nilai rata-rata 3±5.21 g, distribusi nilai 1-6.5 g merupakan kisaran nilai dengan persentase terbesar yaitu 93.1% dan distibusi dengan persentase terkecil (0.4%) berada pada distirbusi nilai 23.4-28.9 g. Karakter kuantitatif berat daun memiliki nilai rata-rata 3.1±4.18 g, distribusi nilai dengan persentase terbesar yaitu 88.8% berada pada distirbusi 0.95-4.65 g dan persentase terkecil berada di distirbusi nilai 17.58-21.28 g yang memiliki persentase 0.4%. Hasil pengukurun pada karakter kuantitatif berat hijuan memiliki nilai rata- rata 3295.4± 3440,96 g dan pada distirbusi nilai terlihat persentase terbesar (93.1%) berada pada kisaran nilai 2.05-11.25 g, kemudian persentase terkecil yaitu 0.4% berada pada kisaran 38.89-48.39 g. Hasil pengukuran pada karakter jumlah daun memiliki nilai rata-rata 6.1±13.55 helai, dengan distribusi nilai terbesar berada pada kisaran nilai 1080-3699 dengan persentase sebesar 72.4% dan persentse terkecil yaitu 0.4% berada pada distribusi nilai 11560-14179 helai. Awal penanaman menggunakan 400 biji dan selama 100 hari setelah tanam sebanyak 58% individu hidup normal, kemudian sebanyak 42% individu mati (busuk) atau tidak tumbuh. Seluruh karakter kuantitatif dari populasi kaliandra dalam penelitian ini memiliki keragaman dengan kriteria luas, hal ini dibuktikan dengan melihat nilai ragam memiliki hasil yang lebih besar dari hasil dua kali standar deviasinya (σ2 >2σ). Kaliandra (Calliandra calothyrsus) genotip lokal Bogor di satu populasi pada penelitian ini memiliki nilai rata-rata tinggi tanaman 32.3 ± 12.74 cm, berat batang 3 ± 5.21 g, berat daun 3.1 ± 4.18 g, berat hijauam (segar) 6.1 ± 13.55 g dan jumlah daun 3295.3 ± 3440,96 helai. Hasil perhitungan nilai ragam dengan dua kali stadar deviasi untuk mengukur keragaman adalah sebagai berikut: tinggi tanaman (162.42 > 25.49), berat batang (27.19 > 10.43), berat daun (17.51 > 8.37), berat hijauan (183.69 > 27.11), dan jumlah daun (11.840.171,66 > 6.881,96). Kriteria keragaman pada seluruh karakter kuantitatif dalam populasi kaliandra di penelitian ini termasuk kedalam kriteria keragaman “luas” karena hasil nilai ragam yang lebih besar dibandingkan dengan dua kali standar deviasinya dan dapat dijadikan materi seleksi dalam pemuliaan tanama