PERSPEKTIF ORANG TUA MURID TENTANG PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI DARING DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-JAKARTA UTARA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perspektif orang tua murid kelas III sampai dengan VI tentang pembelajaran seni tari melalui daring.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah kuantitatif deskriptif dengan metode survey.Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pandemi COVID-19 yang terjadi di negara Indonesia dan menyebabkan pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Masa Darurat Penyebaran COVID-19. Keputusan tersebut mengharuskan sektor pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran yang sebelumnya 100% dilaksanakan secara langsung di sekolah menjadi melaksanakan pembelajaran secara 50% tatap muka di sekolah dan 50% lagi melalui pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring di rumah tidak selamanya berjalan sesuai dengan harapan, terdapat beberapa kendala yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran daring di rumah.Salah satu kendala yang terjadi pada pembelajaran daring yaitu faktor keluarga dan faktor sekolah.Perspektif pembelajaran seni tari melalui daring terdiri dari beberapa aspek yaitu sudut pandang, pengaruh tindakan, interaksi, pengalaman estetis, dan aplikasi pembelajaran daring.Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua murid kelas III – VI Sekolah Dasar Negeri Se-Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel yaitu Cross Sectional Surveydengan jumlah sampel 211 orang tua murid kelas III – VI Sekolah Dasar Negeri Se-Jakarta Utara.Hasil yang diperoleh terhadap penelitian menunjukkan dari setiap aspek perspektif pembelajaran seni tari melalui daring masuk pada kategori baik. Aspek sudut pandang sebanyak 47,4%, aspek pengaruh tindakan sebanyak 51,18%, aspek interaksi sebanyak 45,97%, aspek pengalaman estetis sebanyak 35,07%, aspek aplikasi pembelajaran daring sebanyak 52,1%. Prosentase terbanyak dari data penelitian perspektif pembelajaran seni tari melalui daring tersebut terletak pada aspek aplikasi pembelajaran daring sebanyak 110 siswa (52,1%).Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perspektif pembelajaran seni tari melalui daring pada orang tua murid kelas III – VI di Sekolah Dasar Negeri Se-Jakarta Utara masuk dalam kategori baik (46,34%). Adanya penelitian tentang perspektif pembelajaran seni tari melalui daring dapat membantu pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan tentang guru bidang studi seni budaya di Sekolah Dasar Negeri agar pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar dapat dikemas secara baik. This research aims to know the perspective of parents of the grade III – VI stundentson online dance learning. This research methodology used in this research was descriptive quantitative with survey method. This research was motivated by the COVID-19 pandemic that has ocured in Indonesia and caused the government to issue a Cicular Letter of Minister of Education and Culture Number 3 of 2020 concerning the implementation of Education Polices for the Emergency Period the Spread of COVID-19. The decision requires the education sector to carry out learning 50% face to face in school and another 50% through online learning. The implementation of online learning at home does not always always meet the expectations, there are several obtacles that occur in the implementation of online learning at home. Two of the obstacles that occur in online learning ares family factors and schools factors. The perspective of online dance learning consists of several aspect, namely point of view, effect of action, interaction, aesthetic experience, and application of online learning. The population in this study were parents of grade III – VI students of an elementary school in North Jakarta. This study used a sampling technique, namely the Cross-Sectional Survey with a sample of 211 parents of grade III-VI students of an elementary school in North Jakarta. The results obtained from the research show that from every aspect of the online dance learning perspective, it is in the good category. The point of view aspect at 47,4%, the effect of action aspect is at 51,18%, interaction aspect is at 45,97%, aesthetic experience aspect is at 35,07%, online learning aspect is at 52,1%. The highest percentage of data from the online learning perspectiveof dance learning is in the online learning application aspect of 110 students (52,1%). Thus, it can be concluded that the perspective of learning dance through grade III – VI students of an elementary school in North Jakarta is in the good category. The existence of research on the perspective of online dance learning can help the government in issuing polices on the teachers in the field of cultural arts stuedies in State Elementary Schools dance learning in Elementary School can be prepared to be taught properl