HUBUNGAN ANTARA ISOLASI SOSIAL DAN PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP ADIKSI SMARTPHONE PADA MAHASISWA JABODETABEK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara isolasi sosial dan persepsi dukungan sosial terhadap adiksi smartphone pada mahasiswa di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan purposive sampling sebanyak 141 mahasiswa yang berusia 18-25 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan menggunakan kuesioner google form. Instrumen yang digunakan adalah Smartphone Addiction Scale – Short Version (SAS-SV) untuk mengukur adiksi smartphone, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MPSS) untuk mengukur dukungan sosial dan subskala Social Inclusion Scale (SIS) untuk mengukur isolasi sosial. Analisis penelitian dilaksanakan menggunakan program SPSS (versi 25). Metode analisis yang digunakan adalah teknik korelasi pearson, dan uji korelasi ganda. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara isolasi sosial dengan adiksi smartphone dengan besaran signifikansi (0,00<0,05) dan besaran koefisien korelasi sebesar 0,320. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi isolasi sosial maka semakin tinggi adiksi smartphone. Selanjutnya terdapat hubungan negatif yang signifikan antara persepsi dukungan sosial dengan adiksi smartphone dengan besaran signifikansi (0,03<0,05) dan koefisien korelasi sebesar -0,245. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi dukungan sosial maka semakin rendah adiksi smartphone yang dialami. Selain itu juga ditemukan isolasi sosial dan persepsi dukungan sosial memiliki hubungan simultan yang signifikan terhadap adiksi smartphone dengan nilai korelasi ganda Sig. F Change 0.00 < 0,05. Hasilnya, semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. This study aims to find both partial and or simultaneous association between social isolation, perceived social support and smartphone addictions among university students in Jabodetabek. A purposive sample of 141 university students age 18–25 years old that lives in Jabodetabek was selected. And google form was the major tool used for data collection. The research variable was measured using the following scale: Social Inclusion Scale (SIS) Social Isolation Subscale specifically was used to measure social isolation, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MPSS) was used to measure social support, and Smartphone Addiction Scale - Short Version (SAS-SV) was used for measuring smartphone addiction. SPSS (version 25) is used to analyze and evaluate the obtained data. The data analysis utilized to prove the study hypothesis is pearson correlation, multi correlation analysis, and chi-square test. The data analysis reveals a significant positive correlation between social isolation and smartphone addiction, with a correlation coefficient of 0.320 and a p value of 0.000 (p<0.01). This shows that the higher the social isolation, the greater the smartphone addiction, and vice versa.. There is also a significant negative correlation between perceived social support and smartphone addiction, with a correlation coefficient of -0.245 and a p value of 0.003 (p0.01). This shows that the lesser a person's perceived social support, the greater his or her smartphone addiction is, and vice versa. There is also a concurrent or simultaneous association between social isolation and perceived social support for smartphone addiction, with a multi correlation value of Sig. F Change 0.00 < 0.05. As a result, all of the suggested hypotheses in this study were accepted