MENUJU MASYARAKAT SOSIALISTIS INDONESIA: SUATU TELAAH SOSIOLOGI ATAS KONSEPSI PENDIDIKAN TAN MALAKA

Dunia pendidikan Indonesia dewasa ini semakin jauh dari cita-cita luhur pendidikan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh para founding father bangsa ini. Contoh nyatanya seperti kapitalisasi pendidikan yang berdampak pada kesenjangan sosial masyarakat dalam mengakses pendidikan, dan dehumanisasi pendidikan. Padahal kita ketahui pendidikan merupakan fondasi dasar yang dapat mempengaruhi tatanan sosial masyarakat dan peradaban suatu bangsa. Berdasarkan hal tersebut, konteks penelitian ini berusaha mengetengahkan suatu bentuk dan ide pendidikan yang dulu pernah digagas oleh salah satu founding father bangsa ini. Suatu model pendidikan kerakyatan yang mengajarkan dan mentransformasikan nilai-nilai luhur kebangsaan, karakter, dan kritis. Pada penelitian ini, penulis mengelaborasi dimensi pemikiran pendidikan Tan Malaka dalam perspektif sosiologi sebagai referensi dalam praktik pendidikan dewasa ini. Oleh karena itu pertanyaan penelitian yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana landasan epistemologi pemikiran sosial Tan Malaka; (2) Bagaimana pemikiran Tan Malaka tentang pendidikan; (3) Bagaimana relevansi pemikiran pendidikan Tan Malaka terhadap praktik pendidikan dan kontekstualisasinya saat ini. Adapun tujuan penelitian yaitu: (1) Mengetahui landasan epistemologi pemikiran sosial Tan Malaka, (2) Mengetahui pemikiran Tan Malaka tentang pendidikan, (3) Mengetahui relevansi pemikiran pendidikan Tan Malaka terhadap praktik pendidikan dan kontekstualisasinya saat ini. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), yaitu mengambil dan mengkaji teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas, berupa tinjauan, sintesis atau ringkasan kepustakaan tentang masalah dalam penelitian ini. Sementara analisis penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutik. Pendekatan hermeneutik merupakan pendekatan penafsiran terhadap suatu kata, atau teks sehingga memiliki kebermaknaan yang relevan dengan penelitian ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa konsepsi pendidikan Tan Malaka berangkat dari pengetahuannya dalam memahami fenomena sosial masyarakat (sosiologi pengetahuan). Di mana pengetahuan Tan Malaka dikonstruksi melalui berbagai elemen epistemologi pemikiran sosial dan sosiologinya. Pendidikan bagi Tan Malaka tidak hanya sekedar untuk mendapatkan pengetahuan dan kepandaian otak saja. Melainkan, pendidikan harus mampu memberikan bekal pada peserta didik untuk kelak mengabdikan ilmunya bagi kemajuan masyarakat serta kecintaan terhadap bangsa dan negaranya. Tan Malaka menegaskan, “jika kemerdekaan sudah diraih, tugas bangsa ini selanjutnya adalah mempertahankannya, v jangan sampai kembali dijajah. Apabila kembali dijajah, bangsa ini tidak ubahnya seperti keledai”. Konsep pendidikan Tan Malaka merupakan pendidikan kerakyatan dengan landasan sosialisme. Pendidikan harus bersifat merakyat dan tidak diskriminatif dalam hal pemenuhan akses keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Orientasi pendidikan juga mengarah pada proses mendidik manusia untuk memiliki jiwa revolusioner dalam kerangka berpikir yang progresif, kritis, dan semangat kebersamaan dalam tatanan hidup bermasyarakat atau terwujudnya masyarakat sosialistis. Simpulan penelitian ini adalah bahwa pemikiran pendidikan Tan Malaka yang berbasis realitas sosial sebagai instrumen untuk meningkatkan kesadaran dan analisis kritis peserta didik, sikap empati dan humanis, serta sikap multikulturalisme dan ide pendidikan kerakyatan (sosialistis) kiranya dapat menjadi masukan dalam melaksanakan praktik pendidikan nasional dewasa ini. Adapun rekomendasi dari penelitian ini yaitu, (1) Bagi pemerintah, melihat berbagai tantangan dan permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia. Maka kiranya pemerintah harus berbenah diri serta mereformasi bentuk dan ide pendidikan Indonesia dewasa ini, (2) Bagi guru, pembelajaran yang hanya berpusat pada guru, dan membelenggu kreativitas peserta didik serta hanya mementingkan kecerdasan kognitif, hanya melahirkan manusia-manusia individualis dan membeo. Maka untuk itu, pendidikan kritis dan membebaskan sebagaimana yang dirumuskan Tan Malaka kiranya dapat menjadi rujukan dalam menerapkan metode pembelajaran di sekolah, (3) Bagi praktisi, Pemikiran pendidikan dan sosiologi Tan Malaka kiranya dapat menambah literatur dalam menganalisis permasalahan pendidikan dan sosial yang terjadi di Indonesia, (4) Bagi peneliti lain, peneliti yang berminat dalam penelitian ini agar dapat lebih fokus pada satu tema tertentu mengenai pemikiran pendidikan atau sosiologi Tan Malaka