BENTUK DAN MAKNA AJARAN NGAJI RASA DALAM MENJAGA HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP(Studi Pada Komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ajaran ngaji rasa pada komunitas Suku Dayak Hindu Buda bumi Segandu Indramayu dan untuk mengetahui bentuk dan makna ajaran ngaji rasa dalam menjaga hubungan manusia dan lingkungan hidup pada komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. Penelitian dilakukan di Padepokan Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu yang terletak di Desa Krimun RT 13/RW 13 Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi langsung ketika terjun ke lapangan. Sumber data penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Ajaran ngaji rasa pada komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu bahwa Ngaji Rasa dapat disebut sebagai ajaran kepercayaan komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu dengan memaknai bahwa tidak ada Tuhan, dan yang ada sebenarnya adalah Alam, semua aktifitas manusia berada di Alam dan sangat bergantung dengannya. Sehingga Alam ini yang kemudian harus dirasakan, disatukan dengan manusia. Jadi cukup dengan berbuat baik dengan sesama dan menjaga alam. (2) Bentuk dan Makna ajaran ngaji rasa dalam menjaga hubungan manusia dan lingkungan hidup, bentuknya dalam sistem kepercayaan dengan ritual-ritual yang diamalkan pada ajaran ngaji rasa berupa ritual kidung alas turi, ritual kumkum, dan titual Pepe, ketiganya memiliki makna yang berberbeda-beda. ***** This study aims to determine the teachings of the ngaji rasa for the community of the Dayak Hindu Buda Bumi Segandu Indramayu Tribe and to find out the form and meaning of the Ngaji Rasa teachings in maintaining human relations and the environment in the Hindu Buddhist Bumi Segandu Indramayu Dayak Tribe community. The research was conducted in the Padepokan of the Hindu Buddhist Bumi Segandu Dayak Tribe, Indramayu, which is located in Krimun Village, RT 13/RW 13, Losarang District, Indramayu Regency. This study uses qualitative research methods using observation, interviews, and direct documentation when going into the field. The data sources of this research are primary data and secondary data. The results of this study conclude that: (1) The teaching of the Ngaji Rasa in the Hindu Buddhist Bumi Segandu Dayak Tribe community that Ngaji Rasa can be referred to as a belief in the Hindu Buddhist Bumi Segandu Dayak community Indramayu by interpreting that there is no God, and that there is actually Nature, All human activities are in Nature and are very dependent on it. So this Nature which must then be felt, united with humans. So it's enough to do good with others and take care of nature. (2) The form and meaning of the teachings of ngaji rasa in maintaining human relations and the environment, in the form of a belief system with rituals practiced in the teachings of ngaji rasa in the form of the kidung alas turi ritual, the kumkum ritual, and the Pepe titual, all three have different meanings. different