BAHAN AJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MOBILE ENGLISH WITH NONI UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS (PENELITIAN PENGEMBANGAN DI SMPN 220 JAKARTA)

Penelitian terdahulu menunjukkan defisiensi berpikir kritis siswa. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap defisiensi berpikir kritis adalah bahan ajar yang digunakan. Mobile learning memiliki potensi untuk mengembangkan berpikir kritis siswa terutama di masa pandemi Covid-19. Namun tidak banyak studi yang mengkaji mobile learning yang menekankan pada berpikir kritis sebagai capaian belajar. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar bahasa Inggris mobile English with Noni yang mengintegrasikan berpikir kritis, menguji dampak bahan ajar mobile English with Noni terhadap berpikir kritis siswa dan mengeksplorasi persepsi siswa terhadap penggunaan bahan ajar tersebut. Studi ini menggunakan metode penelitian berbasis desain dengan pendekatan gabungan. Metode penelitian berbasis desain terdiri atas tahapan preliminary study, prototyping dan assessment. Tahapan preliminary dan prototyping berkontribusi pada temuan kualitatif. Selanjutnya adalah tahapan assessment (evaluasi sumatif) dimana data dianalisis secara kuantitatif menggunakan rancangan kuasi-eksperimen untuk menguji tingkat berpikir kritis 65 siswa di salah satu SMP di Jakarta dengan memberikan post-test. Selain itu, wawancara semi-structured digunakan untuk mengeksplorasi persepsi siswa dan observasi kelas yang berkontribusi pada temuan kualitatif. Temuan kualitatif menggambarkan pengembangan bahan ajar bahasa Inggris mobile English with Noni yang mengintegrasikan berpikir kritis sedangkan temuan kuantitatif mengindikasikan tingkat berpikir kritis siswa kelompok eksperimen yang menggunakan bahan ajar bahasa Inggris mobile English with Noni lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Temuan kualitatif juga menunjukkan bahwa siswa kelompok eksperimen memiliki persepsi positif dalam menggunakan bahan ajar tersebut. Studi ini juga mendiskusikan implikasi. Luaran penelitian berupa artikel yang terbit di jurnal internasional bereputasi (Q1), HaKi manual book, sertifikat sebagai pemakalah international conference dan surat keterangan rekognisi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam. *********** Previous studies discover students’ critical thinking deficiency. One factor contributing is the learning material used. Mobile learning has potential to develop students’ critical thinking particularly in Covid-19 pandemic situation. However, there is scarcity of investigation on mobile learning for developing critical thinking as the learning outcome. Thus, the study aims to illustrate the development of mobile English with Noni infusing critical thinking, examine its impact on students’ critical thinking, and students’ perception of using it. This study employed design-based research method with mixed method approach. The design-based research method consisted of preliminary, prototyping, and assessment phase. The preliminary and prototyping phases contributed to qualitative findings whereas the assessment phase comprising summative evaluation was analyzed quantitatively applying a quasi-experimental design to examine the critical thinking level of 65 students of a junior high school in Jakarta by administering a post-test. In addition, a semi-structured interview to explore students’ perception of using mobile English with Noni and class observation also contributed to the qualitative findings. The qualitative findings suggested the development of mobile English with Noni infusing critical thinking. Futher, the quantitative finding indicated that the critical thinking level of the experimental group using mobile English with Noni was better than control group. The qualitative finding also showed that the experimental group had positive perceptions of using it. The implications of this study are also discussed. The outcomes of this study consist of article published in reputable internationally journal (Q1), HaKi manual book, certificate as a presenter at international conference, and certificate of recognition from Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam