KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 216 JAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kreativitas guru dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 216, Salemba, Jakarta Pusat. Kreativitas guru dalam pembelajaran IPS sangat dibutuhkan. Saat ini dengan diberlakukannya sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pelajaran IPS tidak terpisah satu dengan lainnya yakni menjadi mata pelajaran tersendiri yaitu IPS terpadu. Hal ini sesuai dengan apa yang terdapat dalam peraturan menteri pendidikan nasional no.22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Sementara guru yang tersedia berlatar belakang keilmuan tertentu mengalami hambatan menguasai konsep materi lain yang terdapat dalam SK dan KD. Sebelum KTSP, guru-guru IPS hanya mengajar bidang studi mereka masing-masing kemudian berubah dan harus mampu mengajar empat bidang studi sekaligus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan November 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi non partisipan, wawancara, dan studi dokumentasi. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari informan inti dan kunci. Informan inti yakni Yuliati Imaningsih, S.Pd. selaku guru IPS kelas VIII, dan lima siswa kelas VIII SMP Negeri 216 Jakarta. Informan kunci yakni Drs. Tri Akad Santosa, M.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah. Untuk keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi data yaitu dengan cara menggabungkan dan membedakannya beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi sampai mendapatkan data yang kredibel. Analisis data terdiri dari tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. ii Hasil penelitian ini pertama, kreativitas guru menguasai materi ajar, terutama mengenai materi diluar bidang latar belakang keilmuannya yakni lulusan pendidikan sejarah. Kreativitas guru diwujudkan melalui diskusi dengan teman sesama guru IPS yang lebih paham mengenai materi tersebut, yaitu diskusi tentang konsep-konsep yang berhubungan dengan Ekonomi, Geografi, Sosiologi. Selain itu juga mencari sumber informasi tidak hanya melalui buku teks saja tetapi juga melalui sumber lain seperti dari internet. Kedua, variasi dalam penggunaan metode dan media pembelajaran yang efektif. Dalam perwujudan kreativitas dalam pembelajaran, perlu adanya variasi dalam penggunaan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Faktor-faktor yang mendorong kreativitas guru yaitu pengalaman mengajar, motivasi guru, ketersediaan media yang memadai, gaya kepemimpinan kepala sekolah. Walaupun silih berganti pergantian kurikukum yang mengakibatkan perubahan cara mengajar. Guru dengan pengalaman mengajarnya yang matang memotivasi dirinya untuk terus memberikan pembelajaran yang terbaik dan bermakna. Kesimpulan penelitian yakni kreativitas guru dalam pembelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran, karena dengan kreativitas segala bentuk permasalahan akan mampu dipecahkan dan berujung pada efektivitas dalam pembelajaran. Dalam penelitian telah tergambar bahwa guru memang belum mampu membelajarkan IPS secara terpadu. Kreativitas guru IPS masih sebatas menguasai materi ajar, seperti mencari sumber tidak hanya dari buku teks, melainkan juga sumber internet, bertanya kepada guru yang ahli sesuai disiplin ilmu, kemudian menggunakan metode dan media pembelajaran yang efektif. Guru IPS masih mengajar berdasarkan panduan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS di SMP