DAMPAK NEGATIF TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU PEMIRSANYA DALAM KARYA SENI LUKIS

Televisi pada saat ini telah menjadi media hiburan keluarga, telah menjadi salah satu prasyarat yang ”harus” berada di tengah–tengah mereka. Sebuah rumah baru dikatakan lengkap jika ada pesawat televisi di dalamnya. Hal ini tidak hanya berlaku pada masyarakat kota yang relatif kaya, melainkan telah merambah ke pelosok–pelosok desa, di rumah–rumah hunian liar, di pinggir–pinggir sungai kota, ataupun di bawah jembatan layang. Berdasarkan perkembangannya televisi menjadi ‘primadona’ setiap kalangan dan segala lapisan untuk sekedar mencari informasi atau hiburan. Televisi melalui program acara dan tayangannya begitu dinanti untuk diikuti. Namun kenyataan televisi ternyata juga memberikan banyak pengaruh buruk bagi pemirsanya. Hal tersebut menimbulkan kegelisahan dalam diri penulis sebagai pribadi yang gemar menonton televisi. Proses penulisan dan berkarya ini didasari oleh gagasan yang bersumber dari rasa kepedulian penulis terhadap tayangan televisi. Penulis melihat bahwa tayangan televisi semakin menurun kualitasnya. Bersama dengan ini penulis mencoba mengungkapkan kegelisahan-kegelisahan tersebut. Salah satunya dengan ungkapan ekspresi karya seni murni yaitu seni lukis. Dalam proses eksplorasi dan sejumlah eksperimen yang penulis lakukan di dalam proses berkarya maupun ketika proses magang di studio milik P.Sofrano penulis menemukan ungkapan bahasa visual yang tepat untuk mengungkapkan gagasan mengenai dampak negatif tayangan televisi terhadap pemirsanya. Menggunakan kajian seni lukis modern penulis mencoba memvisualisasikan idiom figur realistik ataupun bentuk-bentuk yang menggambarkan perilaku negatif pemirsa televisi akibat pengaruh tayangan televisi. Mencoba memaparkan hasil temuan mengenai dampak negatif tayangan televisi terhadap pemirsanya. Melalui gagasan yang penulis sampaikan penulis berharap penulisan maupun karya ini dapat menjadi bahan refleksi bagi penulis maupun masyarakat luas ke arah yang lebih baik, sehingga lebih peka dan dapat menentukan tayangan televisi yang baik dan layak untuk ditonton bagi diri sendiri, keluarga, maupun orang lain. Selain itu penulis juga berharap dapat menjadi pemirsa televisi yang lebih baik tanpa terpengaruh dampak negatif tayangan televisi