PRINSIP PENDIDIKAN PESANTREN DALAM NOVEL NEGERI LIMA MENARA KARYA AHMAD FUADI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prinsip Pendidikan Pesantren yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini dilakuan pada Januari 2011 – Juli 2011 dan tidak terikat pada tempat. Objek penelitian ini adalah novel Negeri Lima Menara karangan Ahmad Fuadi sedangkan fokus penelitian ini adalah prinsip pendidikan Pesantren yang terdiri atas 12 prinsip, yaitu theocentric, sukarela dan mengabdi, kearifan, kesederhanaan, kolektivitas, mengatur kegiatan bersama, kebebasan terpimpin, mandiri, pesantren adalah tempat mencari ilmu dan mengabdi, mengamalkan ajaran agama, tanpa ijazah, dan restu kiai. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu tabel analisis. Adapun teknik analisis datanya adalah pembacaan secara kritis-kreatif novel Negeri Lima Menara, pereduksian terhadap isi novel dalam, penyajian data, dan melakukan penafsiran kembali dengan menyimpulkan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi dengan jumlah total 423 halaman, ditemukan sebanyak 162 pernyataan yang mengandung prinsip pendidikan pesantren terdiri atas empat puluh pernyataan yang mengandung prinsip pendidikan pesantren theocentric, tiga puluh lima pernyataan kolektivitas, dua puluh satu pernyataan mengamalkan ajaran agama, delapan belas pernyataan mengatur kegiatan bersama, delapan belas pernyataan pesantren adalah tempat mencari ilmu dan mengabdi, enam belas pernyataan sukarela dan mengabdi, 13 pernyataan kearifan, 10 pernyataan kebebasan terpimpin, sembilan restu kiai, lima pernyataan mandiri, tiga pernyataan kesederhanaan, dan tiga pernyataan tanpa ijazah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prinsip Pendidikan Pesantren yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini dilakuan pada Januari 2011 – Juli 2011 dan tidak terikat pada tempat. Objek penelitian ini adalah novel Negeri Lima Menara karangan Ahmad Fuadi sedangkan fokus penelitian ini adalah prinsip pendidikan Pesantren yang terdiri atas 12 prinsip, yaitu theocentric, sukarela dan mengabdi, kearifan, kesederhanaan, kolektivitas, mengatur kegiatan bersama, kebebasan terpimpin, mandiri, pesantren adalah tempat mencari ilmu dan mengabdi, mengamalkan ajaran agama, tanpa ijazah, dan restu kiai. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu tabel analisis. Adapun teknik analisis datanya adalah pembacaan secara kritis-kreatif novel Negeri Lima Menara, pereduksian terhadap isi novel dalam, penyajian data, dan melakukan penafsiran kembali dengan menyimpulkan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi dengan jumlah total 423 halaman, ditemukan sebanyak 162 pernyataan yang mengandung prinsip pendidikan pesantren terdiri atas empat puluh pernyataan yang mengandung prinsip pendidikan pesantren theocentric, tiga puluh lima pernyataan kolektivitas, dua puluh satu pernyataan mengamalkan ajaran agama, delapan belas pernyataan mengatur kegiatan bersama, delapan belas pernyataan pesantren adalah tempat mencari ilmu dan mengabdi, enam belas pernyataan sukarela dan mengabdi, 13 pernyataan kearifan, 10 pernyataan kebebasan terpimpin, sembilan restu kiai, lima pernyataan mandiri, tiga pernyataan kesederhanaan, dan tiga pernyataan tanpa ijazah