MENUJU KAPASITAS IDEAL ATLET FUTSAL

Penelitian ini bertujuan untuk melihat fungsi cabang futsal FIK UNJ sebagai dalam menjalankan fungsinya sebagai institusi formal pendidikan tinggi pembentuk kapasitas ideal atlet futsal. Kapasitas ideal ini sendiri bermakna keterampilan gerak para atlit dalam kategori mahir, yang dibentuk dalam tahap-tahap (fisik, teknik, taktik dan mental) hingga mampu digunakan di gunakan atlet dalam pertandingan futsal. Peneliti merumuskan permasalahan penelitian ini ke dalam dua fokus utama, yaitu mencoba menggali pelaksanaan kegiatan pembentukkan keterampilan olahraga futsal yang melalui pembinaan terhadap atlet futsal di cabang futsal FIK UNJ dan mencoba menganalisa proses reproduksi kultur yang mendukung cabang futsal FIK UNJ untuk menciptakan Habitus berolahraga professional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Dosen, Pengurus, beserta Coaching Staff kepelatihan (sebanyak 6 orang) yang merupakan „kunci‟ dalam memberikan akses dan perizinan utama dalam penelitian ini. Informan utama dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait langsung dalam pelaksanaan sistem pelaksanaan cabang futsal FIK UNJ. Untuk teknik pengumpulan data sendiri peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam kepada seluruh informan kunci serta teknik wawancara sambil lalu kepada para anggota cabang futsal yang lain. Teknik studi pustaka juga digunakan untuk memperluas wawasan peneliti. Khususnya pustaka mengenai olahraga futsal dan pendidikan olahraga. Penggunaan teknik tersebut di harapkan peneliti dapat mengungkap seluruh aspek pembelajaran pada cabang futsal FIK UNJ secara sosiologis. Hasil peneltian ini adalah bahwa cabang futsal FIK UNJ merupakan institusi pendidikan olahraga karena perannya dalam membentuk atlet futsal berprestasi yang didukung reproduksi “kultur keteraturan” dengan relasi senior-junior yang kental. Namun Peran cabang futsal FIK UNJ sebagai institusi pendidikan olahraga masih belum bisa berjalan secara total karena terdapat kendala berupa pendanaan yang masih dilakukan secara mandiri yang akhirnya mengakibatkan kegiatan pada cabang futsal FIK UNJ seakan “berjalan ditempat” karena proses pendanaan yang belum maksimal