ANALISIS PENYEBAB TERJADI LONGSORAN DITINJAU DARI STABILITAS TANAH DAN PENGURANGAN RESIKONYA (Studi Kasus Longsoran Di Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu)

Stabilitas lereng dibeberapa daerah memiliki peranan penting dalam mengurangi resiko terjadinya longsoran. Hujan deras yang terjadi pada musim hujan berakibat pada tanah yang menjadi longsor dan memungkinkan terjadinya musibah. Untuk mengurangi resiko tersebut, perlu dilakukan analisis terhadap stabilitas lereng pada saat sebelum adanya perkuatan dan sesudah adanya perkuatan lereng dengan menggunakan perkuatan dinding penahan tanah tipe gravitasi. Pada proses analisis stabilitas lereng, penyusun menggunakan program bantu komputer yaitu Geostudio 2012, digunakan untuk menghitung angka keamanan dalam waktu yang relatif singkat. Analisis ini juga menggunakan metode irisan Bishop yang disederhanakan untuk mengetahui stabilitas lereng. Sampel tanah yang akan diuji di laboratorium mekanika tanah, diambil langsung dari lokasi longsor dan merupakan sampel tanah permukaan. Sampel yang diambil berupa sampel tak terganggu dan sample terganggu. Berdasarkan hasil analisis stabilitas lereng sebelum adanya perkuatan, diperoleh angka keamanan (safety factor) untuk lereng atas sebesar 0,944 dengan cara perhitungan manual dan sebesar 0,990 dengan menggunakan program GeoStudio 2012, sedangkan untuk lereng bawah angka keamanan (safety factor) sebesar 1,039 dengan cara perhitungan manual dan sebesar 1,045 dengan menggunakan program Geostudio 2012. Perkuatan stabilitas lereng menggunakan dinding penahan tanah tipe gravitasi dengan kontrol terhadap guling, geser dan daya dukung tanah. Setelah dilakukan perkuatan pada lereng menggunakan dinding penahan tanah tipe gravitasi maka dilakukan analisis stabilitas lereng menggunakan program GeoStudio 2012, diperoleh hasil angka keamanan (safety factor) untuk lereng atas sebesar 2,484 dan untuk lereng bawah sebesar 2,131 yang berarti stabilitas lereng tersebut sudah aman atau stabil