KEDUDUKAN AKTA HIBAH YANG DIBUAT OLEH SALAH SATU AHLI WARIS TERHADAP OBJEK WARISAN YANG BELUM TERBAGI DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA

Hibah adalah persetujuan yang dimana penghibah menyerahkan barang nya secara cuma-cuma, hibah ini diatur dalam KUHPerdata, salah satu syarat dalam hibah ialah adanya akta hibah yang merupakan akta otentik, akta tersebut dibuat dihadapan pejabat yang berwenang. Hibah dapat dilakukan oleh siapa saja, salah satunya ialah hibah antara orang tua dengan anak, yang dimana hibah tersebut memiliki ketentuan bahwa tidak boleh melebih hak mutlak daripada ahli waris lainnya dan ahli waris harus mengetahui tentang hibah dan juga akta hibah yang diterbitkan. Hibah merupakan perjanjian cuma-cuma, jika suatu hibah tidak memenuhi syarat sah yang ada dalam Pasal 1320 KUHPerdata maka akibat hukum atas hibah tersebut batal demi hukum. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang diangkat oleh peneliti ialah kedudukan akta hibah yang dibuat oleh salah satu ahli waris terhadap objek warisan yang belum terbagi dalam perspektif hukum perdata, akibat hukum terhadap pembuatan akta hibah oleh salah satu ahli waris terhadap objek warisan yang belum terbagi dalam perspektif hukum perdata, dan penyelesaian akta hibah yang dibuat oleh salah satu ahli waris terhadap objek warisan yang belum terbagi dalam perspektif hukum perdata Metode penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian deskriptif analitis, dengan menggambarkan fakta yang ada kemudian menjabarkan hasil dari penelitian dan dikaji dengan peraturan-peraturan yang relevan serta teori-teori yang telah dipilih untuk digunakan. Metode pendekatan penelitian ini yaitu yuridis-normatif yang mengacu kepada data primer, data sekunder dan data tersier. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menginventarisasi, membaca, menelaah, dan mengutip dari buku, karya ilmiah, serta peraturan perundang – undangan yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti kemudian di harmonisasikan dalam penelitian. Metode analisis data pada penelitian ini ialah yuridis kualitatif, mengganalisa secara yuridis kualitatif data yang didapatkan oleh peneliti dikelompokkan dan disusun secara sistematis kemudian dianalisis secara kualitatif yaitu tidak menggunakan data statistik dan rumusan matematik. Hasil penelitian kedudukan akta hibah yang dimana objeknya merupakan warisan yang belum terbagi ialah tidak mengikat kepada para pihak yang terlibat dalam penghibahan tersebut dikarenakan tidak memenuhi syarat objektif maupun syarat subjektif yang ada di dalam Syarat Sah Perjanjian yang dijelaskan dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Akibat hukum atas pembuatan akta hibah terhadap objek warisan yang belum terbagi ialah batal demi hukum yang dimana objek yang dihibahkan akan kembali seperti keadaan semula sebelum terjadi nya penghibahan serta perjanjian yang dilakukan oleh para pihak dianggap tidak pernah terjadi. Penyelesaian akta hibah yang dibuat oleh salah satu ahli waris terhadap objek warisan yang belum terbagi dilakukan dengan bermusyawarah terlebih dahulu, jika tidak mencapai mufakat dapat melanjutkan dengan cara litigasi yang berdasarkan Pasal 834 KUHPerdata bahwa ahli waris berhak untuk mengajukan gugatan kepada Pengadilan dan mendapatkan kepastian hukum dari putusan pengadilan. Kata Kunci : Akta, Hibah, Ahli Wari