PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP ANAK PELAKU PELANGGARAN LALU LINTAS DIHUBUNGKAN DENGAN PERSPEKTIF PIDANA ANAK

Anak merupakan salah satu potensi penerus kehidupan yang akan datang. Oleh karena itu setiap anak perlu memiliki hak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta mendapatkan perlindungan hukum. Dengan berkembangnya zaman seperti sekarang pertumbuhan penduduk semakin meningkat begitu pun dengan sarana teknologi dan transportasi. Oleh karena itu tidak jarang sebagai masyarakat melihat pelanggaran lalu lintas yang terjadi. Pelanggaran lalu lintas tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja akan tetapi anak pun kerap melakukan pelanggaran tersebut sehingga menimbulkan keresahan tersendiri dikalangan mayarakat. Pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak dapat dikategorikan kedalam kenakalan anak (Juvenile Deliquency). Rumusan masalah dalam penulisan skripsi, yaitu: bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap anak yang mengakibatkan matinya orang lain dalam lalu lintas, penerapan sanksi pidana terhadap anak yang mengakibatkan matinya orang lain dalam lalu lintas, dan bagaimana upaya aparat penegak hukum dalam menanggulangi pidana anak yang mengakibatkan matinya orang lain dalam lalu lintas. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendektan yuridis-normatif, melalui pengumpulan data baik secara hukun primer, hukum sekunder, hukum tersier yang kemudian disusun secara sistematis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan seperti dokumendokumen tertulis, teori-teori, buku, dan pendapat para ahli dan pengumpulan data dalam penelitiaan lapangan seperti handphone serta sarana pendukung lainnya untuk memudahkan penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini adalah normatif-kualitatif yang berdasarkan norma-norma hukum dan asas-asas hukum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa seorang anak sebagai pelaku pelanggaran lalu lintas yang menyebabkan kematian seseorang dapat dipertanggungjawabkan atas tindak pidana yang ia lakukan, yang mana tindakannya tersebut merupakan perbuatan yang melanggar hukum serta tidak ada alasan pembenar terhadap perbuatannya. Penerapan sanksi bagi anak pelaku pelanggaran lalu lintas pada dasarnya telah sesuai dengan aturan dan UndangUndang yang berlaku yang terdapat dalam Pasal 310 ayat (1) sampai (4) UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009. Untuk aparat penegak hukum sendiri upaya untuk mencegah terjadinya suatu pelanggaran lalu lintas yang melibatkan anak dimasa mendatang dengan cara melakukan sosialiasi dan pendekatan secara diversi bagi para korban dan pelaku. Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana, Anak, Kecelakaan Lalu Linta