KAJIAN VIKTIMOLOGIS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN CYBERBULLYING DI SOSIAL MEDIA

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi kini mengalami perkembangan sangat pesat. Salah satunya yaitu dengan adanya sosial media yang telah diciptakan untuk menjadi sebuah wadah untuk dapat bersosialisasi antara satu orang dengan orang banyak. Perkembangan teknologi tentu membawa dampak positif, namun dampak positif selaras dengan dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari penggunaan internet yaitu cyberbullying atau perundungan dunia maya.Cyberbullying adalah kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalalukan oleh anak atau remaja lain yang dilakukan di dunia maya, melalui media internet, teknologi digital, atau telepon selular. Metode penelitian dilakukan dengan yuridis normatif dengan didukung yuridis empiris, yaitu metode penelitian hukum yang memadukan bahan hukum yang merupakan data sekunder dengan data primer yang diperoleh dari lapangan. Adapun spesifikasi penelitian yaitu metode deskriptif analitis dengan teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan dan studi lapangan dan analisis secara yuridis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa fenomena cyberbullying sekarang ini cukup banyak terjadi terutama menimpa pada anak, perilaku cyberbullying dalam bentuk verbal yang sering terjadi dilakukan dengan berkomentar buruk, menyebrkan informasi palsu, pelecehan, hinaan dan membuat candaan yang tidak pantas. Faktor yang melatarbelakangi anak menjadi korban cyberbullying dilihat dari kacamata viktimologi yaitu anak (The Young) karena dia lemah, mudah dibohongi, dimanipulasi, dan fisiknya lemas. Selain itu adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Pencegahan dan solusi dapat dilakukan mulai dari diri anak itu sendiri terutama yang sudah mengerti, bimbingan orangtua, pihak sekolah, masyarakat, dan pemerintah dengan bentuk perlindungan adanya UU No.19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan UU No.35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Selain itu solusi yang dapat dilakukan seperti; a. Jangan membalas komentar tersebut dengan respon sama negatifnya, b. Block komentar yang dirasa menganggu pada sosial media, c. Jangan terlalu menganggap serius orang yang berkomentar negatif, d. Batasi penggunaan sosial media untuk meminimalisir dan pertimbangkan setiap postingan apakah dapat memicu komentar negatif atau tidak. Kata Kunci : Cyberbullying, Perlindungan, Faktor, Viktimolog