INTERAKSI SIMBOLIK PENDIDIKAN SEKS ( Interaksi Simbolik Pendidikan Seks pada Anak )

Penelitian ini merupakan penelitian yang berjudul “ Interaksi Simbolik Pendidikan Seks ( Interaksi Simbolik Pendidikan Seks pada Anak) yang berlangsung di Jakarta Selatan yaitu komplek TNI AU TRILOKA Pancoran yang di mana Komplek Triloka 1. Yang dimana Peneliti meneliti bagaimana Interaksi Simbolik pada peran Pendidikan Seks Komunikasi Keluarga antara anak dan orang tua , khususnya bagi komunikasi keluarga antara orang tua yang memiliki anak rentan umur 4 -15 taun. Di dalam hal pengajaran ini terdapat interaksi simbolik, dan pola komunikasi keluarga yaitu orang tua dan anak dan juga di sana orang tua sudah memahami dan mempelajari bahwa Edukasi seks terhadap anak harus di lakukan sedari dini mungkin karena dapat melindungi anak dari bahayanya kekerasan seksual di luar sana serta membuat anak mempunyai batasan terhadap lingkungannya untuk bagaimana memilah keputusan pola prilakunya secara bertanggung jawab. Tujuan dari penelitian ini sebagai syarat ujian Sidang Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pasundan Bandung Jurusan Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Jurnalistik. Dan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana keluarga antara anak dan orang tua serta Interaksi Simbolik, beserta adaptasi terhadap lingkungan disekitarnya dalam pengajaran dan pemberian Informasi pendidikan seks sedari dini. Pendidikan yang dilaksanakan oleh orang tua yang memiliki anak dengan rentan umur 4 tahun -15 tahun dan sudah terbiasa maka akan melahirkan maindset bahwa edukasi seks atau pendidikan seks itu tidak tabu dan bukan melulu mengenai pornografi atau penyimpangan hasrat melainkan ajaran yang dimana terdapat psikologi di dalamnya dan keteguhan menjaga diri sendiri dalam berprilaku bertanggung jawab terhadap anggota badan sesuai gender maka di kompleks TRILOKA Pancoran contohnya warganya khususnya yang sudah memiliki anak sudah paham dan menerapkannya dalam kehidupan bersosial berskala kecil dalam mengjarkan kepad anak anaknya sedari dini. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif pada penelitian mendalam, dan menggunakan wawancara kepada informan. Sertamenggunakan teori Interaksi simbolik George Herbert Mead Simbolik, agar bisa mengetahui bagaimana Peran yang dilakukan orangtua dalam mengeksekusi serta menganalisis bagaimana informasi Pendidikan Seks dapat diterima baik dilingkungan dan untuk pribadi masing-masing serta Interaksi Simbolik yang terjadi didalamnya dan juga pengajaran dari semua orang tua dalam mengajarkan Seks Edukasi karena semua orang tua memiliki backround keluarga yang berbeda. Hasil dari penelitian ini berjudul “ Interaksi Sumbolik Pendidikan Seks ” dari sini kita bisa mengetahui bahwa banyak sekali sudutpandang baik yang Pro dan Kontra mengajarkan Seks edukasi sedari dini. Banyak sekali makna, informasi, manfaat, dan ilmu yang perlu kita pelajari dan implementasikan. Oleh karena itu hal ini menjadi sangat menarik untuk diteliti, agar pembaca atau masyarakat lain mengetahui betapa pentingnya Interaksi Simbolik Pendidikan Seks pada anak yang dilakukan sedari dini