KONSEP DIRI PADA WANITA TUNA SUSILA (WTS)

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan, mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana konsep diri pada wanita tuna susila (WTS), upaya yang dilakukan oleh pihak Pemerintah maupun Swasta dalam menangani kasus prostitusi seperti bagaimana mengubah konsep diri negatif yang dimiliki wanita tuna susila (WTS) menjadi konsep diri yang positif dan implikasi praktis pekerja sosial dalam konsep diri wanita tuna susila (WTS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik studi literatur dan studi dokumen. Hasil penelitian ini tentang bagaimana para wanita tuna susila (WTS) memandang dirinya sendiri dari segi fisik, psikologis, sosial, prestasi, aspirasi dan emosional. Konsep diri pada wanita tuna susila meliputi bagaimana pengetahuan individu tentang dirinya sendiri dan penilaian individu tentang dirinya sendiri. Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah yaitu dengan dibuatka kebijakan atau Undang-undang mengenai larangan prostitusi dan didirikannya Panti Sosial untuk menjadi tempat rehabilitasi bagi para wanita tuna susila (WTS). Sedangkan pihak Swasta dalam upaya penanganan yang diberikan lebih ke arah keagamaan seperti dakwah dan pengajian. Implikasi praktis pekerjaan sosial dalam penanganan wanita tuna susila (WTS) yaitu sebagai perantara (broker role), peranan sebagai pemungkin (enabler role), sebagai penghubung (mediator role), advokasi (advocator role), pelindung (guardian role) dan fasilitasi (facilitator role). Kata Kunci: Konsep Diri, Wanita Tuna Susila, Prostitusi dan Peran Pekerja Sosia