PENGARUH KEBIJAKAN AUSTRALIA OPERATION SOVEREIGN BORDERS TERHADAP KEAMANAN INDONESIA (STUDI KASUS TURN BACK THE BOAT PENCARI SUAKA DAN PENGUNGSI TRANSIT DI INDONESIA)

Keputusan Australia mengeluarkan kebijakan Operation Sovereign Borders dan Turn Back the Boat didasarkan pada semakin banyaknya pencari suaka dan pengungsi di Australia. Pada tahun 2013, pemerintah Australia mengeluarkan kebijakan Operasi Perbatasan Berdaulat sebagai tanggapan yang dipimpin militer untuk memerangi penyelundupan manusia dan melindungi perbatasan Australia. Dengan kebijakan tersebut, Indonesia sebagai negara transit merasa dirugikan, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang belum meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol Pengungsi 1967. Namun bertanggung jawab atas permasalahan pencari suaka dan pengungsi yang terkena dampak dari kebijakan tersebut. Pengembalian perahu pencari suaka dan pengungsi ke negara transit tentu merugikan Indonesia, pengembalian tanpa persetujuan Indonesia tentu menjadi masalah krusial bagi Indonesia terutama di wilayah perairan Indonesia. Disatu sisi, dengan adanya aktivitas Turn Back the Boat, jumlah pencari suaka dan pengungsi di Indonesia semakin meningkat. Jenis metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah cara untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu masalah dengan memusatkan perhatian pada aspekaspeknya daripada hanya melihatnya. Kata Kunci: Australia, Pencari suaka dan Pengungsi, Operation Sovereign Border