PENGARUH ALAT BANTU TATING BERBULU AYAM TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

Permainan sepak takraw adalah suatu permainan yang menyerupai bentuk permainan bola voli dan bulutangkis. Cara memainkannya dengan menggunakan kaki, kepala atau badan asal dalam keadaan memantul. Untuk mengembalikan bola ke lapangan lawan, setiap regu berhak menyentuh bola takraw sebanyak tiga kali dan bola ketiga harus menuju kearah lapangan lawan. Untuk memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar permainan sepak takraw, khususnya sepak sila diperlukan sekali fasilitas dan beberapa alat bantu. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, penulis membuat alat bantu tating berbulu ayam. Pengembangan alat bantu ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar permainan sepak takraw, khususnya Teknik sepak sila. Keuntungan menggunakan alat bantu “tating berbulu ayam” dalam prose belajar-mengajar sepak sila dalam permainan sepak takraw, khususnya bagi siswa pemula sekilah rendah Malaysia adalah : 1. dalam melakukan sepakan kaki tidak terasa sakit, karena alat bantu “tating berbulu ayam” ini lebih ringan daripada bola sepak takraw yang sebenarnya (berat alat bantu ini hanya kurang lebih lima gram) 2. dengan penampang “tating berbulu ayam” yang terbuat dari karet yang lunak akan memudahkan siswa untuk melakukan sepakan dengan sepak sila berulang-ulang 3. Alat bantu “tating berbulu ayam” yang dibuat berwarna-warni akan menarik perhatian serta minat siswa sekolah rendah untuk melakukan permainan sepak takraw Untuk mengetahui apakah alat bantu “tating berbulu ayam” ini dapat digunakan sebagai alat bantu yang efektif dalam proses belajar-mengajar Teknik dasar sepak sila dalam permainan sepak takraw dibutuhkan suatu penelitian lebih lanjut. Oleh sebab itu, penulis mencoba melakukan suatu penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh alat bantu tating berbulu ayam terhdap hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw” Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka metode penelitian yang tepat dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Adapun populasi yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas lima Sekolah Kebangsaan Felda Inas Kulai Johor Malaysia dan Sekolah Kebangsaan Sinar Bahagia Kulai Johor Malaysia. Sedangkan jumlah sampelnya sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 siswa menggunakan alat bantu dan 20 lainnya menggunakan bola sepak takraw sesungguhnya (terbuat dari sintetik) Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes keterampilan sepak sila (tes mengontrol bola). Masa latihan untuk eksperimen ini selama enam minggu (18 kali pertemuan). Frekuensi latihan tiga kali seminggu yaitu Senin, Rabu, dan Jumat. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini bahwa terdapat peningkatan keterampilan Teknik dasar sepak sila dalam permainan sepak takraw dengan menggunakan alat bantu tating berbulu ayam dan menggunakan bola takraw sesungguhnya dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar Teknik dasar sepak sila dalam permainan sepak takraw dengan menggunakan alat bantu tating berbulu ayam lebih efektif dibandingkan dengan bola sepak takraw sesungguhnya (terbuat dari sintetik) Oleh sebab itu, disarankan kepada guru pendidikan jasmani di Malaysia agar menggunakan alat bantu tating berbulu ayam dalam proses belajar mengajar Teknik dasar sepak sila dalam permainan sepak takraw