PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MEKANIKA TEKNIK

Penelitian ini membahas pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah mekanika Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang terdiri dari variabel kesadaran diri, kemampuan pengaturan diri, empati, dan keterampilan sosial terhaap prestasi belajar mekanika Teknik. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI Bandung angkattan 2003 dan 2004. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan analisis data non-parametrik menggunakan rank-spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Pertama, kesadaran diri berpengaruh positif terhdap prestasi belajar mata kuliah mekanika Teknik, Kedua, pengaturan diri berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mata kuliah mekanika Teknik, Ketiga, empati berpengaruh positif terhdap prestasi belajar mata kuliah mekanika Teknik, Keempat, keterampilan sosial berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mata kuliah mekanika Teknik, Kelima, secara simultan kesadara diri, pengaturan dirim empati, dan keterampilan sosial berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mekanika Teknik. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi faktor pendorong bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI Bandung untuk dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kecerdasan emosional dan prestasi belajar. Untuk peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah, pendidik harus mengajarkan dan mengembangkan kecerdasan emosional dengan cara memberikan kasih sayang yang dibutuhkan oleh peserta didik yang bersifat menyeluruh, kasih sayang ini berarti menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan emos peserta didik. Menjalin hubungan yang terbuka dengan peserta didik karena hubungan yang terbuka akan meningkatkan citra diri, keterampilan menguasai situasi. Menerapkan disiplin yang tegas dan konsisten, pendidik pun harus memiliki cara-cara yang telah terpikir matang, terencana untuk menghadapi perilaku peserta didik yang menyimpang