Pengaruh Dana Perimbangan dan Dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Terhadap Belanja Modal Pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Medan

Kebijakan penggunaan Keseluruhan Dana Perimbangan diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk dikelola dan digunakan secara efisien serta efektif oleh Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada publik. Dana Perimbangan ialah dana yang dimaksudkan buat mendanai aktivitas khusus yang menjadi urusan daerah serta prioritas nasional, sesuai dengan manfaat yang merupakan perwujudan tugas pemerintahan di bidang tertentu, khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan fasilitas serta prasarana pelayanan dasar warga agar bisa meningkatkan pelayanan publik yang direalisasikan dalam Belanja Modal. Selain itu pemerintah daerah dituntut untuk memiliki program pembangunan yang nyata terasa dimasyarakat, diantaranya dengan memprioritaskan alokasi belanja modal dan apabila terdapat pelampauan pendapatan ataupun penghematan belanja pada realisasi APBD sebelumnya akan menghasilkan sisa dana yang dinamakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) semakin besar SiLPA menunjukkan kekurang cermatan sehingga menunjukkan porsi belanja yang tertunda atau anggaran yang tidak terserap. Maka penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Dana Perimbangan yang merupakan transfer dari pemerintah pusat dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang merupakan selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran dalam satu periode anggaran terhadap Belanja Modal Pemerintah Kota Medan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang bersumber dari dokumentasi yang diambil dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Medan berupa Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2015-2019. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah Uji hipotesis yaitu Uji t dan Uji F. Berdasarkan hasil uji parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 4,190 > 2,00247 hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel Dana Perimbangan berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Variabel Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) diketahui t-hitung lebih kecil dari t-tabel yaitu 0,973 < 2,00247 hal ini disimpulkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal. Selanjutnya, Berdasarkan Uji Simultan (Uji F), diketahui bahwa F-hitung > F-tabel (8,893 > 3,16) jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Dana Perimbangan dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap pengalokasian Belanja Modal