Menyingkap Muatan Nilai Pembayaran Fidyah Shalat Dengan Beras Pada Upacara Kematian Masyarakat Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara

Tujuan Penelitian ini ialah guna mengetahui muatan nilai dan implikasi dari tradisi pembayaran fidyah sholat dengan menggunakan beras pada upacara kematian masyarakat di kecamatan Puncak Sorik Merapi Kabupaten Mandailing Natal. Jenis riset ini ialah kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan antropologi. Informan penelitian terdiri dari sepuluh orang yang ialah tokoh masyarakat atau alim ulama yang melaksanakan tradisi tersebut dengan carapurposive sampling. Alat pengumpulan data dilakukan melalui tahap observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik Analisis data menggunakan data reduction (reduksi data), Data Display (Penyajian data), Conclution Drawing/ Verification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa muatan nilai dalam tradisi pembayaran fidyah sholat dengan beras pada upacara kematian masyarakat di Kecamatan Puncak Sorik Merapi kabupaten Mandailing Natal sebagai berikut (1) Sebagai warisan dari ulama terdahulu (2) Sebagai penghapus dosa (3) Lepasnya tanggung jawab shalat si mayit (4) Sebagai penolak bala (5) Sebagai penambah kebaikan ( Fadha’il A’mal). Peneliti juga menemukan implikasi nilai dari tradisi pembayaran fidyah shalat dengan beras pada upacara kematian masyarakat, ialah menjadi sebuah ketentuan seseorang yang meninggal dunia membayar fidyah shalat dengan beras yang dipraktekkan masyarakat di Kecamatan Puncak Sorik Merapi dan sudah menjadi warisan dari nenek moyang terdahulu