PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI BROSOT KULON PROGO

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SD Negeri Brosot Kulon Progo yang terbagi atas (1) Pelaksanaan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler keagamaan, (2) ekstrakurikuler Pramuka, (3) ekstrakurikuler Permainan Tradisional, (4) Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler, dan (5) Faktor penghambat pelaksanaan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Koordinator ekstrakurikuler, Tentor ekstrakurikuler, dan Siswa. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik Miles, Huberman dan Saldana yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter melalui (1) Kegiatan Keagamaan, terbagi atas Agama Islam, Kristen dan Katholik, nilai utama yang ditanamkan yaitu religius dan integritas dan dilakukan melalui aktivitas selama kegiatan ekstrakurikuler ini berlangsung melalui penugasan, teguran, teladan dari tentor dan juga pembiasaan pada kegiatan ibadah. (2) Kegiatan Pramuka, nilai utama yang ditanamkan yaitu nasionalis, mandiri, dan gotong-royong, dilaksanakan melalui pengamalan Tri Satya dan Dasa Dharma, menabung, bakti sosial dan kemah antar sekolah dalam satu gugus. (3) Permainan Tradisional, nilai utama yang ditanamkan yaitu Nasionalis dan Mandiri dan dilaksanakan melalui aktivitas bermain beraneka ragam permainan tradisional dari Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga peserta didik terbiasa memainkan permainan tersebut pada keseharian. (4) Faktor pendukung, antusias peserta didik yang tinggi, adanya tata tertib, adanya daya dukung tentor, dan adanya sarana penunjang. (5) Faktor penghambat, heterogenitas latarbelakang peserta didik, karakteristik siswa SD, lingkungan pergaulan, keterbatasan tentor dan kurang mencukupinya prasarana di sekolah