Peran Guru Pendidikan Jasmani dalam Membangun Karakter Siswa Kelas Khusus Olahraga di SMA Negeri Se-Daerah Istimewa Yogyakarta

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru pendidikan jasmani dalam membangun karakter siswa kelas khusus olahraga di SMA Negeri se-Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilatarbelakangi oleh tidak diterapkannya nilai-nilai karakter baik oleh siswa ketika berada di sekolah maupun lapangan dan belum maksimalnya guru pendidikan jasmani dalam membangun karakter siswa pada kelas khusus olahraga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Subjek dalam penelitian ini adalah semua guru pendidikan jasmani di SMA Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdapat program kelas khusus olahraga dengan jumlah total 8 sekolah dengan 21 orang guru pendidikan jasmani. Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner atau angket. Untuk uji validitas menggunakan rumus product moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Dengan taraf koefisien validitas 0,433 dan koefisien reliabilitas 0,955 dan item standard Cronbach 0,960. Teknik analisis penelitian ini menggunakan deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru pendidikan jasmani dalam membangun karakter siswa kelas khusus olahraga di SMA Negeri se-Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 0 guru masuk pada kategori sangat tinggi dengan persentase 0,00%, 9 guru masuk pada kategori tinggi dengan persentase 42,86%, 7 guru masuk dalam ketegori sedang dengan hasil persentase 33,33%, 3 guru masuk dalam kategori rendah dengan persentase 14,29%, dan 2 guru masuk dalam kategori sangat rendah dengan 9,52%. Hasil penelitian pada tiap indikator menunjukkan bahwa indikator keteladanan menjadi yang paling tinggi dengan 31,67%, indikator inspirator 21.80%, indikator motivator 12,22% indikator dinamisator 22,25%, dan indikator evaluator 12,06%. Sehingga peran guru pendidikan jasmani dalam membangun karakter siswa di kelas khusus olahraga yang paling tinggi adalah indikator keteladanan