IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP N 1 WATES KABUPATEN KULON PROGO

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter di SMP N 1 Wates Kabupaten Kulon Progo yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung dan faktor penghambat. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari Kepala Sekolah, Koordinator pendidikan karakter, Guru, Pengampu kegiatan ekstrakurikuler, dan peserta didik. Penelitian ini bertempat di SMP N 1 Wates. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data penelitian ini menggunakan model analisis Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan dilakukan melalui kurikulum sekolah dengan memuat dua puluh nilai karakter dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler oleh guru sesuai bidang masing-masing, peraturan tata tertib sebagai hidden curriculum dan program pengembangan diri. 2) Pelaksanaan dilakukan oleh guru melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler wajib, peraturan tata tertib sebagai hidden curriculum, dan program pengembangan diri. Nilai karakter yang ditanamkan adalah religius, disiplin, tanggung jawab, jujur, kerja sama/gotong royong, menghargai prestasi, menghormati guru dan orang tua, mandiri, semangat kebangsaan, cinta tanah air, peduli sosial, peduli lingkungan, dan bersahabat/ komunikatif. 3) Evaluasi dilaksanakan selama proses pendidikan berlangsung oleh guru dalam pembelajaran maupun kepala sekolah dan tim PPK dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah. 4) Faktor pendukung meliputi faktor internal (SDM, Sarana dan prasarana, peserta didik) dan faktor eksternal (kerja sama dengan pihak luar dan dukungan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga). 5) Faktor penghambat meliputi faktor internal (jadwal sekolah, keterlambatan guru, kekurangan pembina Pramuka) dan faktor eksternal (jadwal pengampu ekstrakurikuler dari luar, pola asuh orang tua, pergaulan siswa), upaya mengatasi melalui pengalokasian waktu di hari Sabtu, meningkatkan koordinasi, dan menambah pembina pramuka