KONSEP EKOTEOLOGI DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DIDESA TANJUNG SARI KECAMATAN BAHAR SELATAN KABUPATEN MUARO JAMBI

Adanya interaksi yang terjalin langsung antara manusia dan lingkungan hidup membentuk pengetahuan sehingga manusia merasakan dampak dari setiap interaksi alam yang mereka lakukan, perilaku dan kebijakan terhadap pengelolaan lingkungan hidup akan selalu berangkat dari cara pandang manusia terhadap masalah lingkungan yang secara sadar maupun tidak sebenarnya telah merubah eksistensi ekosistem menjadi terancam keseimbangannya baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Penelitian ini ingin melihat bagaimana ideologi pemahaman dan mengapa ekoteologi perlu dipahami oleh masyarakatdalam mengelolah lingkungan hidup, dimana hal itu bisa didapati dari sudut pandang keagamaan tentang hubungan tuhan dengan manusia dalam memperlakukan alam yang dikenal dengan ekoteologi, bahwa pemahaman terhadap pengelolaan lingkungan hidup membantu individu juga kelompok masyarakat mendapatkan pengetahuan berupa edukasi juga pengalaman tentang apa saja yang diperlukan untuk menciptakan dan menjaga lingkungan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab,penelitian ini bertujuan untuk mengungkap, mengetahui tentang pemahaman dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif(field research),dengan menggunakan motode analisis data participat observation atau pengamatan langsung kelapangan, di mana merujuk realitas yang terjadi di kehidupan sosial masyarakat baik itu berupa data tulisan, wawancara,observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ekoteologi masih kurang dipahami masyarakat sebagai etika menjaga lingkungan hidup terutama menerapkan bagaimana mengatur penataan lingkungan masyarakat yang dapat menyesuaikan dengan kondisi alam sekitaranya, pemahaman dan perilaku masyarakat masih tergolong rendah dan belum mencerminkan konsep ekoteologi pengelolaan lingkungan, akibat dari kekeliruan cara pandang manusia dalam memahami alam ini kemudian melahirkan kesalahan manusia dalam memposisikan dirinya dengan alam sesuai etika lingkungan, Akhirnya, penulis merekomendasikan pada segenap lapisan masyarakat untuk dapat sama-sama mengubah pola pikir juga perilaku, juga gaya hidup untuk kembali pada akar intelektual dan spiritualnya dengan tetap membebas lepaskan perkembangan ilmu agama, manusia dan alam lingkungan