TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MAKANAN DAN MINUMAN DI TEMPAT PARIWISATA (Studi di Danau Rayo, Kabupaten, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan)

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Makanan Dan Minuman Ditempat Pariwisata (Studi Di Danau Rayo, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan) Di ruang lingkup masyarakat sering sekali terjadi fenomena kecurangan dalam jual beli, yang mengakibatkan ketidak adilan terutama dari pihak konsumen, Begitu juga toko-toko atau warung makan yang berada diwilayah pariwisata selain harganya yang relatif tinggi dari harga seharusnya. Terkadang juga ada makanan tersebut adalah hasil dari hasil makanan kemarin yang dimasak kembali supaya kelihatan segar dan nikmat karena untuk menunjang sajian menu yang disediakan tiap harinya dan juga dengan harga yang tinggi.tersebut menimbulkan penyesalan pihak pembeli yang notabene sebagai konsumen akhir karena merasa dirugikan sehingga dalam jual beli tersebut tidak tercapai unsur kerelaan.Untuk mengetahui praktek Jual beli yang ada di wisata danau rayo, Untuk menjelaskan tinjauan hukum terhadap jual beli makanan dan minuman diwisata Danau Rayo, Adapun jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dan pustaka, Penelitian ini bersifat deskriptif. Pada fokus penentuan Hukum Islam mengenai dengan pelaksanaan jual beli makanan dan minuman ditempat pariwisata. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara, dan dokumentasi, Tenik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan jenis tenik purposive sampling. Tenik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data (data reduktion), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Dengan proses jual beli secara langsung maka akad jual beli pun secara otomatis dapat berlangsung saat itu juga, hanya saja tidak ada pencantuman harga yang jelas oleh para pelaku usaha. Dan penaikan harga makanan dikarenakan para penjual harus mengambil stok barang yang jauh dari tempat lokasi warung dan juga memanfaatkan momentum karena berjualan ditempat wisata, dari pendapat komsumen pun merasa barang dan makana terasa lebih tinggi dan berkali-kali lipat, tidak mencamtukan harga dianggap tidak trasparan dalam proses jual beli.Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Makanan Dan Minuman Di Wisata Danau Rayo, Kab. Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, tujuan dari Jual beli adalah mencari untung tetapi juga saling tolong menolong, Islam tidak pernah memberikan batasan tertentu bagi seorang pedagang dalam memperoleh untung, tetapi hendalah adil dalam menetukan harga sesuai harga pasar yang berlaku. Jual beli wajib didasari atas dasar suka sama suka, tidak dibenarkan mengambil keuntungan berkali kali lipat yang otomatis yang akan memberatkan pembeli dan tidak merasa suka dikarenakan pembeli butuh dengan terpaksa harus tetap membelinya, penjual mendapat kesempatan mengambil keuntungan berlipat ganda. Maka prilaku ini akan di pertanggung jawapkan kepada allah