STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS GERAKAN SEDEKAH ISTIQOMAH DALAM MEMBANGUN KESADARAN BERSEDEKAH DI KOTA JAMBI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Islam sebagai agama dakwah yang mewajibkan setiap pemeluknya untuk berdakwah sesuai dengan kemampuanya. Dakwah dapat dilakukan oleh siapa saja perorangan atau komunitas, seperti yang dilakukan oleh komunitas gerakann sdedekah istiqomah (GESIT). Komunitas ini mengajak masyarakat kota jambi untuk bersedekah dan istiqomah di setiap bulannya, guna membantu pemenuhan sembako santri penghafal Al-Qur‟an dan yatim duafa di Jambi. Tujuan penelitian ini yaitu: mengetahui Strategi dakwah Komunitas gerakan sedekah istiqomah (GESIT) Dalam membangun kesadaran bersedekah di kota jambi, mengetahui hasil yang dicapai oleh komunitas gerakan sedekah istiqomah (Gesit) dalam membangun kesadaran bersedekah di Kota Jambi dan mengetahui kendala yang di hadapi komunitas gerakan sedekah istiqomah (GESIT) dalam membangun kesadaran bersedekah di kota jambi. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tekhnik analisis data deskriptif. Kemudian sumber data didapat melalui observasi di lapangan, dan wawancara dengan komunitas gerakan sedekah istiqomah yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep strategi yang dikemukakan oleh Fred R. David dalam manajemen strategi konsep . Konsep yang dilalui terdapat 3 tahapan yaitu tahapan perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Hasil penelitian menemukan bahwa strategi dakwah komunitas gerakan sedekah istiqomah dalam menanamkan kesadaran bersedekah di kota jambi diantaranya: memulai dari diri sendriri, mengajak orang orang terdekat, mengajak bersedekah dengan sedekah yang ringan, memanfaatkan berbagai media untuk mensyiarkannya, menumbuhkan kepercayaan para donator. Dengan hasil yang dicapai telah membantu mencukupi kebutuhan sembako santri rumah tahfiz , panti asuhan dan pondok pesantren tahfiz Al-Qur‟an dengan jumlah 24 titik penyaluran donasi di muaro jambi dan kota jambi setiap bulannya. Dengan faktor penghambat diantaranya belum adanya kantor atau kesekretariatan yang memadai, belum adanya fasilitas yang benar benar dapat medukung perjuangan para penggerak komunitas GESIT, masih kurangnya relawan , dan belum adanya penggerak GESIT yang berjuang full setiap harinya