PENGUPAHAN PENGGARAPAN SAWAH PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS DI DESA SELAT KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANGHARI PROVINSI JAMBI)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upah Mengupah Penggarapan Sawah Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Di Desa Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan penelitian kualitatif bersifat deskriptif yang menjelaskan tentang penelitian lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah terdiri dari data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan literature lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di peroleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut :pertama, praktek upah mengupah penggarapan sawah di Desa Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi adalah melibatkan dua belah pihak yaitu pihak pemilik sawah dan penggarap sawah. Dalam melakukan perjanjian kedua belah pihak tidak melakukannya secara tertulis melaikan dengan menggunakan tradisi yang sudah ada di Desa Selat tersebut, dengan kesepakatan secara lisan dan saling percaya. Dan mengenai upahan pada kesepakatan diawal yaitu adalah Rp.90.000,-untuk pekerja. Namun pada kenyataannya saat penggarap telah menyelesaikan pekerjaannya upah yang diberikan pemilik sawah kepada penggarap tidak sesuai yaitu hanya sebesar Rp.70.000,- upah yang di dapatkannya. Kedua, dalam upah mengupah yang ada di Desa Selat Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari dikenal dengan istilah ijarah yang dibolehkan dalam Islam tetapi jika dilihat dari sistem pengupahannya terdapat kecurangan yang dilakukan oleh pemilik sawah dengan tidak menepati janji yang sudah disepakati di awal, sehingga pihak penggarap sawah merasa dibohongi dan merasa terdzolimi oleh pemilik sawah yang tidak sesuai dengan rukun dan syarat ijarah