KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK INSAN KAMIL KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI

Latar belakang penelitian ini adalah kurang maksimalnya guru dalam mengajar yang disebabkan guru tidak memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kompetensi pedagogik guru dalam membuat dan melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran, Untuk mengidentifikasi upaya yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan untuk mengidentifikasi apa saja faktor penghambat dan pendukung guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak Insan Kamil kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Subjek penelitian 1 orang guru taman kanak-kanak insan kamil kecamatan Sekernan kabupaten Muaro Jambi. Hasil penelitian masih ada indikator kompetensi pedagogik yang belum terpenuhi di TK Insan Kamil, Guru sudah membuat rencana pembelajaran namun masih belum maksimal, dan pada pelaksanaan pembelajaran masih tidak konsisten dengan RPPH yang ada selain itu juga guru hanya menggunakan teknik penilaian hasil karya terhadap perkembangan anak. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik: 1) melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 PAUD, 2) mengikuti pelatihan, Diklat berjenjang GTK PAUD, 3) Seminar, 4) Mengikuti pertemuan rutin di PKG PAUD dan guru bekerja sama untuk membuat RPP. Faktor pendukung: 1) Tersedia sarana dan prasarana, 2) Pembagian kelas berdasarkan kelompok usia. Faktor penghambat: 1) Kesulitan memasukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar. 2) Kesulitan memilih rencana kegiatan yang sesuai dengan materi pembelajaran dan tema pembelajaran. 3) Kesulitan menentukan alat dan belajar dari lingkungan alam sekitar anak. 4) Kesulitan dalam mengembangkan kegiatan main yang berpusat pada anak. 5) Kurangnya pengawasan dari Kepala Sekolah