Pemakaian bentuk awalan me- dalam rubrik-rubrik surat kabar Jawa Pos

Salah satu keberhasilan pembangunan bergantung pada kemampuan bahasa Indonesia memenuhi fungsinya sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara di samping kemampuan bangsa dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Media massa merupakan salah satu sarana yang penting dalam peran sertanya membina dan mengembangkan bahasa Indonesia serta pembangunan bangsa. Hal ini disebabkan media massa berpengaruh yang sangat luas. Hal ini disebabkan media massa berpengaruh yang sangat luas di masyarakat. Pemakaian bahasa Indonesia melalui media massa baik secara tertulis maupun lisan masih memiliki kelemahan, ragam bahasa pers harus disempurnakan. Bahasa pers atau bahasa surat kabar adalah bahasa tulis baku yang tunduk kepada aturan bahasa yang disebut kaidah atau gramatika. Penyimpangan-penyimpangan dalam bahasa jurnalistik sama dengan penyimpangan yang diperbuat masyarakat. Oleh karena itu, bahasa yang dipergunakan dalam surat kabar atau jurnalistik perlu mendapat perhatian. Kenyataan inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti bahasa yang dipergunakan dalam surat kabar. Objek penelitian ini adalah surat kabar Jawa Pos, khusunya, pada rubrik berita utama dan rubrik opini. Kedua rubric ini merupakan berita pokok atau terpenting sehingga memiliki kemungkinan lebih banyak dibaca oleh masyarakat. Penelitian diarahkan pada pemakaian awalan me- dalam kedua rubrik tersebut. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pemakian bentuk awalan me- dalam rubrik berita utama dan rubrik opini , ada tidaknya perbedaan pemakaian bentuk awalan me-pada kedua rubrik tersebut, serta sesuai tidaknya pemakaian bentuk awalan me-dengan prinsip penggunaan bahasa Indonesia. Untuk meneliti pemakaian bentuk awalan me- dalam rubrik berita utama dan rubric opini surat kabar Jawa Pos peneliti menggunakan metode penelitian kepustakaan. Metode ini digunakan dalam dua hal. Yaitu untuk meneliti sumber teori dan sumber data. Penelitian sumber teori menggunakan metode penelitian kepustakaan untuk mengumpulkan data tentang pembahasan pemakaian awalan me-. Sedangkan penelitian sumber data menggunakan penelitian kepustakaan langsung , yaitu rubrik berita utama dan opini surat kabar Jawa Pos . Adapun sampel yang diambil sebanyak 30 %. Setelah mengadakan penelitian dengan analisis kerja secara terurai. Peneliti memperoleh hasil penelitian tentang pemakaian bentuk awalan me- dalam rubrik berita utama dan rubrik opini surat kabar Jawa Pos . Pemakaian bentuk awalan me-dalam rubrik berita utama surat kabar Jawa Pos berjumlah 711 yang terdiri atas enam wujud, yaitu bentuk me-15 %, bentuk men-25%, bentuk mem-19%, bentuk meng-23% , bentuk meny-17%, sedangkan bentuk zero 1%. Pemakaian bentuk awalan me-dalam rubrik opini surat kabar Jawa Pos berjumlah 426 yang terdiri atas lima wujud, yaitu bentuk me- 28%, bentuk men-12%, bentuk mem-18%, bentuk meng-24%, dan bentuk meny-18%. Awalan me-dalam rubrik berita utama lebih banyak menggunakan bentuk men-, sedangkan dalam rubrik opini lebih banyak menggunakan bentuk me-. Di dalam kedua rubrik tidak terdapat pemakaian bentuk menge-. Pemakaian awalan me-dalam berbagai bentuk atau alomorfnya dalam rubrik berita utama dan rubrik opini sesuai dengan kaidah yang berlaku, kecuali pada judul berita dalam rubrik berita utama terdapat pemakaian bentuk zero, sedangkan judul opini dalam rubrik opini tidak terdapat bentuk zero