Tema dan pemakaian bahasa pada cerita pendek di majalah Aneka

Cerita pendek atau cerpen adalah salah satu genre prosa yang digemari oleh masyarakat karena jalan ceritanya yang lebih pendek dari pada genre-genre yan lainnya seperti roman dan novel. Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang tergolong jenis prosa fiksi, prosa fiksi memuat cerita yang bersumber dari kehidupan manusia yang dapat dirasakan dan dihayati oleh pembaca. Peneliti ini meneliti tentang cerpen. Cerpen-cerpen yang dianalogiskan oleh penulis dalam penelitian ini yakni cerpen-cerpen yang dimulai dalam majalah Aneka tahun 2001, majalah Aneka dipilih sebagai objek penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa majalah tersebut selalu memuat cerpen pada setiap terbitnya. Tujuan penelitian ini adalah (1) ingin mengetahui tema cerpen-cerpen dalam majalah aneka. (2) ingin mengetahui penggunaan bahasa cerpen-cerpen dalam majalah Aneka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kualitatif. Metode deskripsi adalah metode yang berusaha untuk menganalisis data dengan menginterprestasikan untuk memecahkan permasalahan atau menjawab pertayaan. Sumber data diperlukan dari objek-objek yang berupa buku-buku. Peneliti tidak melakukan penelitian lapangan penelitian ini cukup dilakukan dengan membaca, memahami dan menyimpulkan. Data yang diambil data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang diukur secara tidak langsung Hasil penelitian tentang tema dan bahasa pada cerpen-cerpen dimajalah Aneka menunjukkan hasil sebagai berikut : 1.Tema A Tema cinta Tema ini paling banyak muncul dalam cerpen-cerpen dimajalah aneka secara khusus tema cinta yang ditampilkan adalah cinta di antara remaja dan permasalahan cinta remaja itu, seperti. 1.Cinta yang tidak bisa bersatu karena keangkuhan (cerpen tentang kita esok hari) 2.Cinta yang terpendam karena keraguan dan rasa malu (cerpen cinta sepenggul Asa) 3.Cinta yang menghilangkan kebimbangan dan mempererat hubungan dua hati (cerpen pertalian hati) B. tema pergaulan atau tema social bermasyarakat Tema pergaulan dan tema social bermasyarakat dalam cerpen-cerpen dimajalah aneka tidak lepas pula dari permasalahan remaja misalnya tentang bagaimana problem pergaulan antara remaja problem remaja dalam kehidupan keluarga, bagiamana remaja menanggapi di lingkungannya. Masalah yang ditampilkan antara lain : 1.Kekeliruan menilai pribadi sesorang karena kurangnya pengenalan (cerpen saat embun itu menguap) 2.Kehidupan seseorang remaja yang hancur gara-gara perceraian kedua orang tua (cerpen sepenggal Balada Adra) 3.Kepedulian sesorang remaja terhadap keindahan lingkungan hidup dikotanya (cerpen sesuatu yang indah) 2.Pemakaian bahasa Bahasa cerpen-cerpen dimajalah Aneka menyajikan bahasa kisahan dan ujaran 1.Kisahan Bahasa kisahan pada cerpen-cerpen dimajalah Aneka menggunakan ragam yang cenderung formal, memeng ada kata-kata semacam dialek khas remaja. Namun masih tetap dalam batas ragam formal. 2.Ujaran. Penyajian ujaran langsung ditandai dengan petik atau kutip sedangkan ujaran tak langsung ditulis tanpa tanda petik. Penyajian ujaran tak langsung, karena tidak adanya tanda petik, hamper mirip dengan penyajian bahasa kisahan, namun jika diperhatikan benar-benar tanpak pada perbedaan isinya. Dilihat dari pemakaian kata atau istilah khususnya ujaran langsung banyak digunakan kata-kata dialek khususnya dialek remaja kota besar misalnya kata-kata, mending, nggak, judes, centil, cewek kayaknya. Dong, temen, teteh, dan seterusnya