PENGARUH BULLYING TERHADAP MORALITAS SISWA DI SMP NEGERI 1 NARINGGUL DESA NARINGGUL KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR

Bullying merupakan sebuah penindasan yang mengakibat orang lain merasa terganggu. Beberapa jenis bullying yang terjadi di SMP Negeri 1 Naringgul Desa Naringgul Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, diantaranya bullying verbal, bullying fisik dan relasional. Bullying salah satu sikap tidak baik yang ada pada siswa yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor lingkungan, keluarga dan teman sebaya. Pertanyaan penelitian skripsi ini adalah Bagaimana bentuk-bentuk dan dampak terjadinya bullying di SMP Negeri 1 Naringgul Desa Naringgul Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, bagaimana pendekatan yang dilakukan oleh guru BK dalam pembentukan moral siswa agar tidak terjadinya bullying SMP Negeri 1 Naringgul Desa Naringgul Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, dan bagaimana problematika dan usaha solutif yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kasus bullying di SMP Negeri 1 Naringgul Desa Naringgul Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan angket, kemudian data tersebut dianalilis melalui deskriptif (menggambarkan kejadian lapangan). Hasil penelitian ditemukan bahwa bullying sering terjadi dilingkungan sekolah, bentuk bullying yang paling menonjol berawal dari bentuk mengejek dari mulut kemulut sehingga menimbulkan perkelahian dalam bentuk fisik, pengaruh bullying terhadap moralitas siswa dialami oleh korban bulli dan pelaku bullying itu sendiri yang mencerminkan moraliatas buruk seperti memfitnah, ghibah, dendam dan menghasud. Dampak bullying tidak selamanya berdampak negatif, adapun dampak positifnya adalah hafizi melakukan puasa sunah senin kamis dalam rangka menurunkan berat badan, disamping melakukan puasa sunah siswa bernama hafizi semakin dekat dengan Allah, dampak bullying lainnya terhadap korban bullying terganggu psikologis mentalnya seperti depresi,berdiam diri sehingga prestasi belajar menurun. Usaha guru BK adalah memberikan nasihat kepada siswa, dan apabila perilaku bullying masih berlajut, maka pihak sekolah menyerahkan kepada guru BK, dan apabila perilaku bullying masih saja terjadi, pihak sekolah nmemanggil kedua orang tua siswa dalam menyelesaikan plobematika anak sekolah