ANALISA KEKERINGAN DAS MILA DENGAN MENGGUNAKAN THEORY OF RUN DI KABUPATEN DOMPU

Kondisi iklim diwilayah Indonesia akhir-akhir ini sering mengalami perubahan. Perubahan secara factual sudah terjadi di tingkat local, regiona lmaupun global tak terkecuali di Provinsi NTB. Masalah kekeringan ini tidak boleh dianggap ringan karena kekeringan merupakan ancaman yang sering mengganggu produksi tanaman bahkan bias menyebabkan tanaman mati yang akan merugikan para petani. Kabupaten Dompu merupakan salah satu wilayah yang rutin mengalami kekeringan, kecamatan yang kini di prediksi mengalami kekeringan kecamatan Woja dan untuk menganalisa kekeringan di DAS Mila menggunakan Theory of Run yaitu perhitungan indeks kekeringan berupa durasi kekeringan terpanjang dan jumlah kekeringan terbesar dengan periode ulang tertentu disuatu wilayah. Sehingga penting sekali untuk Analisa Kekeringan DAS Mila dengan Menggunakan Metode Theory Of Run di Kabupaten Dompu. Dalam penelitian ini lokasi yang di pilih sebagai lokasi studi yaitu pada kabupaten Dompu. Pemilihan lokasi ini dikarenakan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Dompu menyebutkan terdapat 14 desa 1 kecamatan di wilayah Kabupaten Dompu sampai mengalami kekeringan yang sangat parah sehingga sulitnya warga mendapatkan air bersih. Hasil Penelitian dengan Metode Theory of Run. Berdasarkan hasil dilapangan dapat diketahui bahwa kekeringan yang terjadi di Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu dengan menggunakan metode Theory Of Run pada stasiun Mila di dapatkan nilai indeks kekeringan pada stasiun Woja 104.40 mm yang terjadi pada tahun 2017. Sedangkan Hasil Verifikasi keakuratan data antara indeks kekeringan metode Theory Of Run terhadap data hujan catatan BPBD dikecamatan Dompu dari tahun 2017–2021 memiliki nilai presentase kesesuaian sebesar 80% dengan Metode Theory of Run