Analisis perbandingan jumlah nasabah bank syariah sebelum dan sesudah merger

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia, menjadikan terwujudnya penggabungan (merger) tiga bank syariah yaitu, Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) serta Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) yang di sahkan pada tanggal 1 Februari 2021. Tujuan dari merger Bank syariah adalah untuk mendorong bank syariah lebih besar lagi sehingga dapat masuk ke pasar global dan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Namun dari laporan data nasabah pada Bank Syariah Indonesia KCP Gunung Tua mengalami peningkatan yang signifikan sebelum disahkannya merger. Dan setelah melakukan marger jumlah nasabah Bank Syariah Indonesia KCP Gunung Tua mengalami fluktuasi setiap triwulannya. Penelitian ini bertjuan untuk mengetahhui Analisis Perbandingan Jumlah Nasabah Bank Syariah Sebelum dan Sesudah Merger. Teori dalam penelitian ini berkaitan dengan teori: Bank Syariah, produk Bank Syariah, merger, hukum merger, perkembangan merger, jenis merger, alasan melakukan merger,tujuan dan manfaat merger, nasabah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu hasil wawancara kepada manager Bank Syariah KCP Gunung Tua. Bentuk dalam penelitian ini menggunkan time series sebanyak 30 sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji deskriptif, uji normalitas, Uji-t Dua Sampel Independent (t-test Independent). Dengan menggunakan SPSS 23. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan jumlah nasabah pada Bank Syariah Indonesia KCP Gunung Tua Sebelum dan sesudah merger, hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat thitung < ttabel (-9,873 < -1,761) maka H01 ditolak